Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Temukan Jenis Burung Berrypecker Baru dari Papua Barat

Kompas.com - 20/06/2021, 12:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Pada Juni 2021, para peneliti melaporkan penemuan jenis baru Berrypecker, Burung Buah (Melanochrais) di Pegunungan Kumawa, Papua Barat.

Burung jenis baru berrypecker tersebut diberi nama Melanocharis citreola, sp. nov. Milá, Ashari & Thébaud. 

Nama Inggris burung tersebut adalah Satin Berrypecker dan nama Indonesia dari spesies baru ini adalah Burung Buah Satin

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal ilmiah IBIS, pada 11 Juni 2021.

Secara administrasi wilayah Lengguru masuk dalam Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat

Lengguru terletak pada daerah leher gunung dari Papua dan memiliki lanskap unik pegunungan kapur (karst) yang terjal dan terisolasi. 

Peneliti Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hidayat Azhari mengatakan, melalui sudut pandang Biologi, wilayah ini sangat kurang dipelajari dikarenakan medannya yang berbahaya, lereng curam, dan kurangnya pasokan air di atas pegunungan. 

Baca juga: Khas dan Unik, 7 Jenis Burung Cendrawasih Endemik Indonesia

 

“Selain itu, daerah tersebut tidak memiliki akses jalan setapak dan sebagian besar lanskapnya masih berupa hutan yang utuh,” kata Hidayat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/6/2021).

Proses penemuan Burung Buah Satin

Dijelaskan Hidayat, penemuan burung ini merupakan hasil dari Lengguru Project yang merupakan kerja sama antara Indonesia dan Perancis, yang dilakukan dua kali, yaitu pada tahun 2014 dan 2017.

Proyek ini masuk dalam kerangka besar Lengguru Project yang diselenggarakan oleh French Institute de Recherche pour le Développement (IRD), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Papua (UNIPA), Universitas Cendrawasih (UNCEN), Universitas Musamus (UNMUS) dan Politeknik KP Sorong.

Adapun selain Hidayat yang berasal dari Indonesia, tim peneliti burung Berrypecker di Papua Barat lainnya adalah Borja Milá, Jade Bruxaux, Guillermo Friis, Katerina Sam, Christophe Thébaud (Perancis).

Baca juga: Mengenal Burung Urban, Jenis Burung Liar yang Bisanya Hidup di Kota

 

 

Ekspedisi pertama dilakukan pada November 2014, saat tim ekspedisi berhasil sampai di ketinggian 1100-1200 meter di atas permukaan laut (mdpl).  

Selama empat hari di lokasi ini, tim ekspedisi berhasil menangkap seekor burung jantan, yang belum bisa diidentifikasikan secara jelas, dan hanya diidentifikasi sebagai Melanocharis

"Kemudian Oktober-November 2017, kami kembali ke sana dengan peralatan dan logistik yang lebih baik, dan selama 22 hari pada ketinggian 1200 mdpl itu kami berhasil menangkap tiga individu lagi,” ujar Hidayat.

Sementara pada tahun 2015, peneliti Biologi Jared Diamond dan K. David Bishop, pernah sampai di ketinggian 1000 mdpl pada kurun waktu 1983 dan 2013.

Kedua peneliti itu melaporkan melihat seekor burung betina yang diduga adalah dari jenis burung Berrypecker. 

Baca juga: Hilang 170 Tahun, Burung Misterius Muncul di Hutan Kalimantan

 

Mereka menggambarkan burung tersebut memiliki bagian atas berwarna zaitun dan bagian bawah pucat agak kekuningan dan bergaris-garis tidak jelas. 

Sayangnya, kata Hidayat, tidak ada spesimen ataupun foto dari burung tersebut.

Pemeriksaan selanjutnya dilakukan dengan melakukan perbandingan dengan spesimen Melanocharis jenis lain yang ada di Museum Zoologi Bogor (MZB) LIPI.

Selain itu, peneliti juga melakukan analisis phylogenic berdasarkan data DNA, dan mencapai kesimpulan bahwa burung ini merupakan jenis baru. 

Sedangkan, Hidayat menceritakan, penemuan terakhir jenis baru burung di Papua adalah burung Melipotes Foja (Melipotes carolae) pada 2007. 

"Sehingga ditemukannya jenis baru Berrypecker sebagai salah satu dari enam jenis baru burung yang ditemukan di dunia pada kurun waktu 2021 merupakan hal yang sangat menggembirakan,” ungkapnya.

Baca juga: Cucak Rawa dan 4 Jenis Burung Tak Lagi Dilindungi, Kontroversi Mencuat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com