Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Apa Saja Pemicu Serangan Jantung saat Olahraga dan Ciri-cirinya

Kompas.com - 19/06/2021, 19:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Olahraga menjadi kegiatan yang penting untuk menjaga stamina dam imunitas tubuh. Akan tetapi, menjadi sangat fatal jika salah memilih intensitas olahraga bagi orang dengan riwayat penyakit, khususnya yang dapat menjadi pemicu serangan jantung.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital Makassar, dr Darwin Maulana SpJP mengatakan, pemilihan intensitas olahraga menjadi sangat penting saat kondisi seseorang yang telah memiliki riwayat penyakit jantung koroner.

Tidak hanya itu, risiko juga semakin tinggi pada seseorang yang memiliki riwayat hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit diabetes, perokok atau memiliki keturunan penyakit jantung pada keluarga.

“Terlebih jika telah terdapat gejala-gejala penyakit jantung koroner seperti nyeri dada saat beraktivitas, cepat lelah, sesak napas jika berjalan jauh atau menaiki tangga, berdebar, dan lain sebagainya,” kata Darwin dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (16/6/2021).

Baca juga: Khawatir Serangan Jantung, Olahraga Apa yang Paling Cocok untuk Anda?

 

Pemicu serangan jantung

Dalam prosesnya, olahraga dapat meningkatkan permintaan darah dan oksigen ke dalam otot jantung.

Pada pasien dengan penyakit jantung koroner, terdapat sumbatan aliran darah koroner yang dapat menurunkan supply darah ke dalam otot jantung. 

“Disini yang pada akhirnya terjadi missmatch antara supply and demand yang berujung perburukan kondisi otot jantung. Terlebih jika terjadi penyumbatan koroner yang tiba-tiba (rupture plaq) saat berolahraga sehingga menyebabkan serangan jantung,” ujarnya.

Adapun, pembentukan penggumpalan darah yang menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah koroner dapat terjadi secara tiba-tiba. 

Penggumpalan darah yang bisa jadi pemicu serangan jantung saat olahraga ini dikarenakan adanya faktor-faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol, diabetes melitus, atau radikal bebas akibat merokok yang jika kadarnya tidak terkontrol.

Baca juga: Markis Kido Meninggal, Apakah Berolahraga Bisa Sebabkan Serangan Jantung?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com