Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Markis Kido Meninggal, Apakah Berolahraga Bisa Sebabkan Serangan Jantung?

Kompas.com - 17/06/2021, 13:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Atlet legenda bulu tangkis Indonesia, Markis Kido, meninggal dunia pada Senin (14/6/2021) malam WIB.

Markis Kido meninggal dunia diduga akibat serangan jantung ketika berlatih bulu tangkis di GOR Petrolin, Tangerang.

Saat itu, ia dikabarkan tengah bermain bersama rekan-rekannya yang lain termasuk legenda ganda putra Indonesia, Candra Wijaya.

Baca juga: 9 Gejala Serangan Jantung yang Harus Diwaspadai

Menurut Candra Wijaya, Markis Kido terjatuh di lapangan sekitar pukul 18.30 WIB. Kemudian, Markis Kido diberikan pertolongan pertama oleh rekan-rekannya.

Namun, karena tidak kunjung membaik, Markis Kido dilarikan ke Rumah Sakit Omni Alam Sutera, Serpong Utara, Tangerang Selatan sekitar pukul 19.17 WIB.

Diberitakan Kompas.om sebelumnya, pihak Rumah Sakit Omni Alam Sutera mengklaim bahwa Markis Kido sudah dalam keadaan henti napas dan henti jantung ketika tiba di RS.

Markis Kido kemudian dinyatakan meninggal dunia sebelum mendapat perawatan dari pihak rumah sakit.

Hal tersebut membuat banyak orang bertanya, mengapa orang yang sering berolahraga bisa terkena serangan jantung? Apakah benar olahraga bisa menyebabkan serangan jantung?

Menjawab persoalan itu, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital Makassar, dr Darwin Maulana SpJP mengatakan, sebenarnya olahraga merupakan aktivitas yang baik untuk mengembangkan potensi jasmani dan rohani kita.

Sehingga, secara tidak langsung olahraga dapat dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan tubuh manusia.

Namun, tidak semua olahraga baik bagi kesehatan tubuh setiap orang, karena setiap individu memiliki kemampuan intensitas olahraga yang berbeda-beda.

Hal ini disebabkan, kondisi setiap individu manusia cukup beragam mulai dari aspek usia, status kesehatan, ataupun kebugaran organ-organ tubuh; salah satunya organ tubuh yang berkaitan dengan jantung.

“Saat seseorang melakukan olahraga dengan intensitas yang melebihi kemampuan jantung, terlebih tanpa mengetahui kondisi kesehatan jantung saat melakukan olahraga, maka hal tersebut dapat membebani kerja jantung, sehingga dalam kondisi tertentu dapat menyebabkan gangguan pada jantung,” jelasnya.

Baca juga: Ahli Jelaskan Bagaimana Atlet Bisa Terkena Serangan Jantung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com