Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lintasi Setengah Bumi, Paus Abu-abu Pecahkan Rekor Migrasi Mamalia

Kompas.com - 09/06/2021, 20:01 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seekor paus abu-abu (Eschrichtius robustus) berhasil memecahkan rekor migrasi mamalia yang terjauh.

Hal tersebut terungkap ketika antara Mei dan Juli 2013, ada seekor paus abu-abu terlihat di lepas pantai Namimbia.

Itu merupakan hal yang aneh, karena penampakan spesies langka tersebut di Samudra Atlantik. Padahal, biasanya terbatas di belahan bumi utara saja.

Baca juga: Rekaman Pertama di Dunia Tunjukkan Anak Paus Sperma Menyusu pada Induknya

Mengutip New Scientist, Rabu (9/6/2021) Rus Hoelzel di Durham University, Inggris bersama rekan-rekannya pun kemudian menggunakan sampel jaringan yang dikumpulkan dari kulit paus dan menganalisis DNA-nya untuk melacak asal-usul paus.

Membandingkan dengan populasi paus abu-abu lainnya, peneliti menemukan bahwa paus abu-abu berjenis kelamin jantan ini populasi Pasifik Utara barat yang terancam punah, yang ditemukan di sepanjang pantai Asia Timur.

Ini artinya, paus melakukan perjalanan setidaknya 20.000 kilometer untuk sampai ke Atlantik selatan atau setara dengan perjalanan setengah planet, yang membuat rekor untuk migrasi mamalia. Lingkar Bumi sendiri diketahui sekitar 40.000 kilometer.

"Sejauh yang kami tahu, Ini adalah rekor untuk migrasi pada vertebrata air," ungkap Hoelzel.

Sementara untuk mamalia darat jauh dari pencapaian itu. Rekor migrasi dipegang oleh serigala abu-abu yang menjelajah lebih dari 7000 kilometer dalam setahun.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Dijuluki Paus Pembunuh, Apa Orca Mengincar Manusia?

 

Meski peneliti tak mengatahui dengan pasti bagaimana paus sampai ke Atlantik selatan, tim telah mengusulkan tiga rute yang mungkin.

Paus bisa menuju utara menuju Arktik, selatan di sekitar Amerika Selatan, atau di sepanjang Asia dan di sekitar Afrika.

Daniel Palacios dari Oregon State University menambahkan dengan makin terbukanya Samudra Arktik karena iklim bukan tak mungkin jika akan lebih banyak lagi hewan yang melakukan hal serupa.

Temuan ini dipublikasikan di Biology Letters.

Baca juga: Paus Sperma Beradaptasi untuk Menghindari Pemburu, Bagaimana Caranya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com