KOMPAS.com - Besok Kamis, 10 Juni 2021, negara yang ada di belahan bumi utara bisa menyaksikan gerhana matahari cincin (GMC).
Namun, fenomena ini tidak bisa disaksikan secara langsung di Indonesia. Kendati demikian, kita masih bisa melihatnya melalui link streaming.
Berikut sejumlah fakta tentang gerhana matahari cincin tahun ini:
Baca juga: 10 Juni 2021 Gerhana Matahari Cincin, Bisa Diamati di Indonesia?
Gerhana Matahari Cincin adalah salah satu tipe dari gerhana matahari. Gerhana matahari akan terjadi jika matahari, bulan dan bumi berada pada satu garis lurus.
Kondisi ini akan menyebabkan bulan jatuh pada bumi.
Bulan berukuran sekitar 400 kali lebih kecil dari ukuran matahari dan berjarak 400 kali lebih dekat ke bumi.
Hal ini menyebabkan bumi, bulan, dan matahari berada pada satu garis lurus.
Bulan akan tampak berukuran hampir sama dengan matahari.
Namun gerhana matahari cincin terjadi apabila jarak antara bulan dengan bumi mendekati jarak terjauhnya.
Kondisi ini menyebabkan matahari tidak sepenuhnya tertutup oleh bulan dan menghasilkan cincin cahaya di sekitar bulan yang gelap.
Gerhana matahari cincin sendiri bisa memengaruhi beberapa parameter cuaca di bumi, termasuk radiasi matahari, suhu, tekanan udara, kelembapan relatif dan angin.
Radiasi matahari saat terjadinya gerhana matahari cincin akan berkurang.
Berkurangnya radiasi matahari akan menyebabkan suhu udara menurun dan tekanan udara meningkat.
Meningkatnya tekanan udara akan menyebabkan bertambahnya kecepatan angin.
Berdasarkan catatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), GMC total hanya dapat disaksikan di Pulau Ellesmere dan Baffin (Kanada) serta Kawasan Siberia (Rusia) dengan ketampakan masksimum terjadi pada pukul 17.43 WIB.