KOMPAS.com - Jupiter adalah planet terbesar di tata surya. Namanya diambil dari nama raja para dewa Romawi. Jupiter adalah planet kelima dari matahari.
Planet ini memiliki medan magnet yang sangat kuat dan memiliki banyak satelit alami atau bulan. Planet Jupiter tercatat memilki 79 bulan yang mengorbit di sekitar planet tersebut.
Dilansir dari Space Facts, berikut fakta unik tentang Planet Jupiter.
Jupiter menjadi benda langit paling terang keempat setelah Matahari, Bulan, dan Venus. Jupiter adalah satu dari lima planet yang bisa diamati dengan mata telanjang dari Bumi.
Baca juga: 7 Fakta Misterius Venus, Planet Terpanas di Tata Surya
Jupiter memiliki hari paling pendek diantara semua planet di dalam tata surya. Sekali berrotasi, Jupiter hanya membutuhkan waktu 9 jam 55 menit saja.
Jupiter memiliki kecepatan rotasi sebesar 12,6 kilometer per detik. Kecepatan ini membuat Jupiter memliki medan magnet yang sangat kuat, serta memancarkan radiasi yang berbahaya di sekitar planetnya.
Jupiter berrevolusi mengelilingi Matahari dalam waktu yang sangat lama. Sekali mengelilingi Matahari, Jupiter membutuhkan waktu 11,8 tahun waktu Bumi.
Baca juga: Helikopter NASA Selamat dari Anomali Cuaca Planet Mars
Besarnya planet Jupiter ini tidak main-main, ukurannya setara dengan 318 kali ukuran Bumi. Bahkan, jika semua planet di tata surya disatukan, ukuran Jupiter masih 2,5 kali lebih besar dari semua planet tersebut.
Astronom menyebut Jupiter sebagai bintang yang gagal. Hal ini disebabkan karena di Jupiter banyak sekali hidrogen dan helium seperti pada bintang pada umumnya.
Namun, Jupiter tidak punya massa yang cukup untuk memicu reaksi fusi pada inti planet untuk memulai pembakaran sebagai proses utama hidupnya bintang.
Awan yang mengelilingi Jupiter memiliki ketebalan hanya 50 kilometer. Awan di Jupiter tersusun dari kristal amonia yang terbelah menjadi dua bagian.
Bagian atas awan Jupiter akan berikatan dengan material dari dalam Jupiter dan berubah warna ketika terkena cahaya matahari. Sedangkan bagian bawahnya hanya terdiri dari gas hidrogen dan helium.
Baca juga: Foto Baru Jupiter Ungkap Dinamika Atmosfer di Planet Terbesar Ini
The Great Red Spot adalah salah satu fitur unik yang ada di Jupiter. Ini merupakan fenomena antisiklon, dimana terjadi perputaran angin badai yang sangat besar dan persisten.
The Great Red Spot telah berlangsung setidaknya selama 350 tahun. Besarnya fenomena ini tercatat memiliki diameter 24.000 kilometer dengan ketinggian 12-14.000 kilometer. Besar ini setara dengan tiga kali besarnya planet Bumi.
Fenomena ini pertama kali ditemukan pada tahun 1665 oleh astronom Italu bernama Giovanni Cassini. Diduga angin badai ini terbentuk karena cepatnya perputaran planet Jupiter terhadap sumbu rotasinya sendiri.