Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Terahertz: Memburu Kemanfaatan Slot Frekuensi yang Tersisa

Kompas.com - 23/05/2021, 16:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Dengan berbagai macam keunikannya, menjadikan THz mempunyai prospek aplikasi diberbagai bidang, sebagai contoh pada bidang industri THz diaplikasikan untuk Inspeksi kualitas dan karakteristik makanan, dalam bidang keamanan dapat digunakan untuk deteksi benda logam, menggantikan sistem konvensional dengan sinar X, dalam bidang kesehatan dapat pula digunakan untuk mengidentifikasi protein dan molekul-molekul penting.

Begitu pula pemanfaatannya untuk pengujian tidak merusak, maupun pencitraan tiga dimensi dengan resolusi yang tinggi.

Bukan tidak mungkin, akan ditemukan aplikasi-aplikasi baru yang menggunakan radiasi THz di masa mendatang.

Meski demikian, radiasi THz bukan tanpa masalah. Salah satu hal yang menjadi perhatian para ilmuwan adalah tingginya rugi-rugi lintasan di udara.

Sebagai perbandingan sederhana dengan menggunakan rumus perhitungan rugi-rugi lintasan, untuk jarak yang sama 1-meter rugi-rugi radiasi gelombang mikro pada frekuensi 3 GHz hanya sekitar 40 dB, bila dibandingkan dengan frekuensi terahertz 300 GHz yang sebesar 80 dB.

Perbedaan 40 dB ini berarti 10,000 kali lebih lemah dari pada gelombang mikro. Sehingga untuk aplikasi komunikasi, THz diproyeksikan hanya cocok untuk jarak dekat hingga jarak menengah.

Terlepas dengan kemajuan-kemajuan teknologi THz dewasa ini, yang berusaha memecahkan tantangan-tantangan yang ada, belum banyak teknologi THz yang secara luas sudah termanfaatkan.

Pengujian-pengujian dan pengembangan aplikasi THz masih sebatas dilakukan di dalam laboratorium.

Setidak-tidaknya masih berupa proyek-proyek percontohan pada daerah dan waktu tertentu.

Terlebih lagi untuk melakukan penelitian di ranah THz frekuensi dibutuhkan biaya yang berlipat kali lebih mahal daripada penelitian yang dilakukan di daerah gelombang mikro.

Porsi besar biaya, dikeluarkan untuk komponen-komponen THz sendiri yang memang masih mahal, serta investasi di alat-alat ukur yang dapat digunakan pada frekuensi THz juga patut dipertimbangkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com