Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim Mengancam Keberadaan Lukisan Goa Tertua di Sulawesi

Kompas.com - 18/05/2021, 07:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Huntley pun lantas memutuskan untuk melihat mekanisme penyebab dari dampak perubahan iklim tersebut terhadap lukisan-lukisan tua. Ia bersama tim selanjutnya menganalisis 11 situs lukisan goa di Maros Pangkep, Sulawesi Selatan.

Mereka menganalisis serpihan batu yang terlepas dari dinding goa dan menemukan mineral garam, termasuk kalsium sulfat dan natrium klorida di tiga lokasi.

Garam-garam ini membentuk kristal di permukaan batuan yang menyebabkannya terlepas. Mereka juga menemukan sulfur tingkat tinggi di 11 lokasi.

Namun para peneliti ini terkejut dengan luasnya pelapukan garam yang terjadi. Mereka mencatat hilangnya beberapa serpihan seukuran dari bagian lukisan hanya dalam 5 bulan.

Baca juga: Perubahan Iklim Ubah Tempat Ini Jadi Hutan Hantu, Kok Bisa?

 

"Kristal garam tak hanya melemahkan permukaan goa secara kimiawi, pertumbuhan kristal garam di balik seni cadas tersebut juga menyebabkan pengelupasan dinding," kata Huntley.

Penelitian ini dilakukan dengan bantuan ahli Indonesia serta Dinas Cagar Budaya Sulawesi.

Dalam studi itu mengungkapkan bahwa perubahan suhu dan kelembapan yang berulang akibat curah hujan musiman dan kekeringan yang bergantian, telah menciptakan kondisi yang memperburuk pembentukan kristal garam dan degradasi lukisan goa.

Lebih lanjut, meski perubahan musim merupakan hal yang normal, tim berpendapat bahwa perubahan ini telah dipercepat oleh kenaikan suhu global dan tingkat keparahan cuaca ekstrem yang terkait dengan perubahan iklim dan peristiwa El Nino.

Hal ini membuktikan bahwa menanggulangi krisis iklim sangat penting, tak hanya untuk masa depan planet kita, tetapi juga melestarikan masa lalu kita.

Baca juga: Gletser Pegunungan Alpen Terancam Hilang akibat Perubahan Iklim, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com