Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Puing Roket China Jatuh di Samudra Hindia | Manfaat Centella Asiatica atau Pegagan

Kompas.com - 10/05/2021, 06:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sisa-sisa roket terbesar China yang diluncurkan minggu lalu, jatuh ke Bumi pada Minggu (9/5/2021), mendarat di titik koordinar 72,47 BT dan 2,65 LU, tepatnya di dekat Maladewa, Samudra Hndia.

Ini adalah salah satu berita populer Sains Kompas.com edisi Minggu (9/5/2021) hingga Senin (10/5/2021).

Selain berita jatuhnya roket China, berita populer lainnya adalah tentang jejak sejarah yang mengungkap kapan api pertama kali digunakan. Ahli menemukan setidaknya sudah sejak 900.000 tahun lalu.

Kemudian, Centella asiatica atau daun pegagan yang saat ini digandrungi dalam dunia perawatan kulit juga menjadi perhatian banyak orang. Selain untuk skin care, sebenarnya apa saja sih manfaat daun pegagan?

Baca juga: [POPULER SAINS] Rasanya Kembali Ke Bumi dari Luar Angkasa | Vaksin yang Bisa Melawan Varian Baru Covid-19

Simak ulasan selengkapnya di sini:

1. Serpihan roket China jatuh di Maladewa

Lokasi perkiraan jatuhnya Long March-5b, roket milik ChinaGoogle Maps Lokasi perkiraan jatuhnya Long March-5b, roket milik China

Sisa-sisa roket terbesar China yang diluncurkan minggu lalu, jatuh ke Bumi pada Minggu (9/5/2021), mendarat di titik koordinar 72,47 BT dan 2,65 LU, tepatnya di dekat Maladewa, Samudra Hndia.

Menurut laporan pemerintah China, Kantor Teknik Luar Angkasa Berawak China, serpihan roket Long March 5B yang beratnya mencapai 18 ton itu masuk ke atmosfer bumi pada pukul 2.24 GMT atau 9.24 WIB Minggu pagi.

Laporan itu menyatakan, sebagian besar puing-puing roket terbakar di atmosfer.

Dilansir dari Aljazeera, Minggu (9/5/2021), Kementerian luar negeri China mengatakan pada hari Jumat (7/5/2021) bahwa masuknya serpihan puing roket Long March 5B ke Bumi, sangat tidak mungkin menyebabkan bahaya.

Otoritas AS dan Eropa telah memantau dengan cermat roket yang melaju dengan kecepatan sekitar 4,8 mil (13,7 km) per detik tersebut.

Perbedaan hanya satu menit dalam waktu masuk kembali diterjemahkan menjadi perbedaan ratusan mil di darat dan prediksi sebelumnya menempatkannya mendarat di lokasi dari Laut Mediterania ke Pasifik.

Long March 5B - terdiri dari satu tahap inti dan empat booster - lepas landas dari pulau Hainan di China pada Kamis, 29 April 2021 dengan modul Tianhe tak berawak, yang akan menjadi tempat tinggal di stasiun luar angkasa permanen China.

Baca selengkapnya tentang Long March 5B di sini:

Serpihan Roket China Jatuh di dekat Maladewa, Samudra Hindia

2. Api digunakan 900.000 tahun lalu

Penelitian di gua Wonderwerk, Afrika Selatan membuktikan manusia purba menggunakan api 900.000 tahun laluindependent Penelitian di gua Wonderwerk, Afrika Selatan membuktikan manusia purba menggunakan api 900.000 tahun lalu

Lebih dari dua dekade lalu, ilmuwan Inggris mengemukakan jika ada perubahan besar dalam anatomi manusia sekitar 1,8 juta tahun lalu.

Perubahan yang tak dapat dijelaskan itu terjadi pada usus, gigi, bentuk wajah, serta peningkatan ukuran otak manusia.

Menurut peneliti itu, perubahan tersebut dipengaruhi penemuan api oleh manusia yang membuat makanan lebih mudah dicerna setelah dimasak.

Namun tak ada bukti ilmiah yang mendukung kemampuan manusia dalam menggunakan api, apalagi memasak.

Hingga kini akhirnya sebuah studi baru yang dilakukan arkeolog dari Israel dan Kanada menemukan bukti penggunaan api oleh manusia purba.

Sehingga temuan ini pun menjadi langkah penting untuk memecahkan salah satu misteri terbesar evolusi manusia.

Seperti dikutip dari Independent, Jumat (7/5/2021) arkeolog mengungkap bahwa manusia purba menggunakan api setidaknya 900.000 tahun yang lalu.

Baca temuan tersebut di sini:

Misteri Evolusi Manusia Terpecahkan, Ahli Temukan Bukti Penggunaan Api 900.000 Tahun Lalu

3. Manfaat Centella asiatica

Ilustrasi centella asiatica atau daun pegagan.PIXABAY/BRUCE LAM Ilustrasi centella asiatica atau daun pegagan.

Centella asiatica atau pegagan adalah tanaman yang berasal dari wilayah tropis Asia dan tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Sering ditemukan sebagai tanaman liar, ternyata daun pegagan bermanfaat untuk mengatasi berbagai penyakit.

Beberapa manfaat daun pegagan untuk kesehatan adalah memperbaiki jaringan saraf akibat cedera tulang belakang, gangguan neuromuskuler, dan meningkatkan fungsi otak.

Selengkapnya, berikut adalah manfaat daun pegagan, dilansir dari Healthline, 18 September 2018.

  •  Meningkatkan fungsi kognitif
  • Mengatasi penyakit Alzheimer
  • Mengurangi kecemasan dan stres
  • Berguna sebagai antidepresan
  • Mengatasi insomnia
  • Menyembuhkan bekas luka

Baca penjelasan selengkapnya di sini:

6 Manfaat Daun Pegagan, Tanaman Liar dengan Khasiat yang Melimpah

4. Penyebab rambut rontok

Ilustrasi rambut rontok.PIXABAY/PIMNANA Ilustrasi rambut rontok.

Rambut rontok bisa menjadi masalah ketika sudah terjadi berlebihan. Jika tidak dirawat, rambut rontok berlebihan bisa mengarah ke kebotakan sehingga menimbulkan hilangnya percaya diri.

Dilansir dari American Academy of Dermatology Association, ada 16 hal yang bisa menjadi penyebab rambut rontok.

Beberapa di antaranya adalah keturunan, usia, perawatan kanker, styling rambut, mengikat rambut terlalu kencang, hingga kurang nutrisi.

Baca ulasan selengkapnya di sini:

16 Penyebab Rambut Rontok, Salah Satunya Keturunan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com