Sebab, ada beberapa bukti yang menunjukkan wanita hamil yang berpuasa selama Ramadhan, mungkin memiliki plasenta yang lebih kecil atau dan bayi dengan berat badan lahir yang sedikit lebih rendah, dibandingkan wanita hamil yang tidak berpuasa.
Puasa juga dapat meningkatkan risiko dehidrasi pada ibu hamil. Terutama apabila puasa Ramadhan jatuh selama musim panas.
Dehidrasi pada ibu hamil yang mungkin sedang menjalankan puasa, dapat memengaruhi fungsi ginjal dan jumlah cairan di sekitar bayi yang dalam kandungan.
Kendati demikian, penelitian lain belum menemukan adanya perbedaan antara bayi yang lahir dari ibu yang berpuasa dan yang tidak berpuasa selama Ramadhan.
Baca juga: Vaksinolog Sebut Ibu Hamil dan Lansia Boleh Diberikan Vaksinasi
Dampak berpuasa selama kehamilan mungkin tergantung pada kesehatan ibu secara menyeluruh, yakni tahap kehamilan selama Ramadhan.
Lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami sepenuhnya dampak puasa terhadap kehamilan, kesehatan ibu hamil dan bayi dalam kandungan.
Apabila tetap ingin menjalankan puasa selama Ramadhan di masa kehamilan, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Mengonsumsi Makanan Mengandung Micin?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.