Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konten TikTok Dokter Kevin Ilustrasikan Pembukaan Persalinan, Ini Sanksi IDI Jakarta Selatan

Kompas.com - 22/04/2021, 19:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com- Konten TikTok dokter Kevin Samuel menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta Selatan telah mengilustrasikan pembukaan persalinan pada perempuan yang akan melahirkan.

Video TikTok tersebut kemudian menjadi viral di media sosial dan mengundang reaksi kecaman terhadap tenaga kesehatan yang dianggap melecehkan perempuan.

Topik ini pun menjadi perbincangan panas warganet, setelah konten TikTok dari akun @dr.kepinsamuelmpg beredar, tidak hanya di TikTok tetapi di berbagai media sosial.

Diberitakan Kompas.com, Minggu (18/4/2021), video TikTok berdurasi 15 detik itu, menunjukkan Kevin mengenakan jas putih dokter dan mengalungkan stetoskop di lehernya mendapat konsultasi dari bidan.

"Dok Tolong Cek Pasien Ny.A udh pembukaan berapa...".

Lalu dalam video konten TikTok tersebut, dokter Kevin Samuel menjawab, "Oke kak.." sambil mengernyitkan mata dan menggigit bibir bawah, mengacungkan 2 jari (jari telunjuk dan jari tengah) menunjukkan persiapan melakukan pemeriksaan Vaginal Touche.

Baca juga: Konten TikTok Pembukaan Persalinan Dinilai Pelecehan, IDI Diminta Beri Sanksi Tegas

 

Untuk diketahui, bahwa Vaginal Touche adalah pemeriksaan dengan metode memasukkan dua jari pemeriksa (jari telunjuk dan jari tengah) ke dalam vagina ibu, untuk memeriksa pembukaan serviks atau leher rahim.

Ini dilakukan untuk mengetahui apakah serviks telah siap untuk proses melahirkan atau belum. Pemeriksaan ini bisa dilakukan oleh dokter atau bidan.

Terkait konten TikTok dr Kevin tersebut, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Jakarta Selatan mengambil sikap.

Dalam video siaran pers, Ketua IDI Jakarta Selatan, dr Yadi Permana, SpB(K) Onk memberikan penjelasan bahwa IDI telah melakukan investigasi terhadap konten TikTok pembukaan persalinan tersebut.

Dr Yadi menjelaskan bahwa video TikTok tentang pembukaan persalinan yang dibuat dokter Kevin Samuel tersebut mengilustrasikan pemeriksaan dalam pasien wanita menjelang melahirkan.

Baca juga: [POPULER SAINS] Konten TikTok Pembukaan Persalinan Dikecam | Cat Terputih di Dunia untuk Perangi Pemanasan Global

 

 

Kendati akun TikTok yang bersangkutan telah ditutup, namun video ini telah beredar luas di sejumlah media sosial.

"Unggahan tersebut berpotensi menimbulkan persepsi pada sebagian orang. Karena menunjukkan reka adegan bernuansa di luar kepatutan, ketika seorang dokter memeriksa pasien yang (dianggap) merendahkan martabat wanita, sehingga menimbulkan protes dari masyarakat, terutama kalangan wanita," kata dr Yadi, Kamis (22/4/2021).

Atas situasi tersebut, kata dr Yadi, dr Kevin Samuel telah mengunggah permintaan maaf secara virtual.

Kendati demikian, IDI Jakarta Selatan telah melakukan investigasi pada 19 April 2021 dan memutuskan bahwa dr Kevin Samuel telah melanggar etika profesi kedokteran kategori sedang.

"Maka IDI Jakarta Selatan telah memberi sanksi sesuai kategori pelanggaran, yakni sanksi kategori 1 dan kategori 2 yang terukur selama 6 bulan," ungkap dr Yadi.

Baca juga: Air Kelapa Bisa Lancarkan Persalinan, Mitos atau Fakta?

 

Lebih lanjut dr Yadi mengimbau agar masyarakat, terutama kalangan wanita, untuk tidak khawatir lagi dalam memeriksakan diri ke dokter. Sebab, setiap dokter di Indonesia telah terikat sumpah dan berjanji untuk menjalankan sumpah dokter maupun kode etik kedokteran.

"Jadi seorang dokter dalam menjalankan tugasnya, selain berpatokan pada sumpah dokter, kode etik kedokteran Indonesia, juga ada standar prosedur operasional. Sehingga, tentu jangan khawatir untuk memeriksakan diri," papar dr Yadi.

Dr Yadi juga menegaskan bahwa dalam setiap pelayanan kesehatan sehari-hari, dokter laki-laki yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan pada pasien wanita, pasti akan senantiasa didampingi oleh perawat wanita atau bidan.

"Kami dari IDI, khususnya cabang Jakarta Selatan, berjanji akan selalu mengawasi dan menindak tegas, setiap jenis pelanggaran etika profesi yang dilakukan oleh dokter di wilayah ini," jelas dr Yadi.

Baca juga: Baking Soda Bantu Lancarkan Persalinan, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com