Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Klinis Vaksin AstraZeneca pada Anak Dihentikan Oxford, Kenapa?

Kompas.com - 07/04/2021, 12:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Aljazeera

Komisioner Kesehatan Uni Eropa Stella Kyriakides kemudian mengatakan bahwa badan tersebut diharapkan membuat keputusannya pada Rabu (7/4/2021) malam.

Terkait polemik vaksin AstraZeneca ini, Jerman dan Perancis sama-sama telah membatasi penggunaan vaksin untuk orang tua, karena khawatir penerima yang lebih muda berpotensi lebih berisiko mengalami pembekuan darah.

Manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar

Inggris dan pengembang vaksin, sampai saat ini menolak pembatasan dalam penggunaannya, dengan mengatakan tidak ada bukti hubungan apapun terkait efek samping vaksin AstraZeneca.

Adam Finn, profesor pediatri di Bristol University di Inggris mengatakan bahwa manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar daripada risikonya.

Baca juga: Vaksinasi Vaksin AstraZeneca di Sulawesi Utara Dihentikan Sementara, Apa Masalahnya?

 

"Kami perlu tahu lebih banyak tentang orang-orang yang terkena dampak dan kami perlu memahami dengan tepat bagaimana penyakit itu muncul," kata Finn.

"Jika saat ini Anda ditawari satu dosis vaksin Oxford-AstraZeneca, peluang Anda untuk tetap hidup dan sehat akan meningkat, apabila Anda tidak mengambil vaksin, maka (peluang sehat) akan turun," imbuhnya.

Terkait manfaat vaksin yang lebih besar dari pada risiko efek samping vaksin AstraZeneca, juga turut diamini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk mengubah penilaian terhadap manfaat vaksin AstraZeneca dalam mencegah Covid-19.

Uji klinis vaksin AstraZeneca pada anak dihentikan oleh Oxford, namun WHO menegaskan bahwa manfaat vaksin Covid-19 ini lebih besar daripada risiko atau efek samping dari suntikan vaksin tersebut.

Baca juga: Apa Fungsi Tripsin Babi yang Disebut MUI Ada di Vaksin AstraZeneca?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com