Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Picu Kebakaran Kilang Pertamina Indramayu, Ini Ciri Khas Petir Indonesia

Kompas.com - 30/03/2021, 11:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Karakteristik petir di Indonesia

Lantas, apa yang membedakan petir Indonesia dengan petir subtropis?

Petir tropis

Karakteristik petir di Indonesia memiliki ekor yang lebih panjang dan amplitudo lebih tinggi.

Zoro menjelaskan, ekor petir di Indonesia lebih panjang karena memiliki tegangan impuls yang lebih tinggi.

Tegangan Impuls (impulse voltage) adalah tegangan yang naik dalam waktu singkat sekali kemudian disusul dengan penurunan yang relatif lambat menuju nol.

Ada tiga bentuk tegangan impuls yang mungkin menerpa sistem tenaga listrik, salah satunya tegangan impuls petir yang disebabkan oleh sambaran petir (lightning).

Karena ekor petir yang lebih panjang inilah, petir dapat menyambar permukaan benda.

"Ini pula yang membuat petir (dengan ekor panjang) memiliki energi cukup untuk melumerkan logam," terangnya.

Seperti dikatakan Zoro sebelumnya, saat bagian atas tangki tersambar petir, itu dapat menciptakan lubang.

Ketika tangki berlubang, akan tercipta yang namanya segitiga api berupa oksigen, api, dan bahan bakar yang bisa menyebabkan ledakan.

Warga menyaksikan kebakaran di kompleks Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) dini hari. ANTARA FOTO/DEDHEZ ANGGARA Warga menyaksikan kebakaran di kompleks Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) dini hari.

Petir Subtropis

Berbeda dengan petir Indonesia, kata Zoro, petir Subtropis lebih jarang dan lebih sedikit terjadi.

Selain itu, tegangan impuls yang dihasilkan pun lebih rendah.

"Kalau kita lihat ekor petir, seperti (tegangan) naik terus turun. Namanya impuls," kata Zoro.

"Nah, impulsnya (petir Subtropis) lebih rendah, sehingga ekornya lebih pendek."

Baca juga: Tidak Mendung, Bagaimana Petir Sebabkan Dentuman Misterius Malang?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com