KOMPAS.com - Rabu (3/1/2021), suara dentuman misterius yang terjadi sekitar pukul 23.32 WIB menghebohkan masyarakat Kota Malang, Jawa Timur dan juga warganet.
Kendati masyarakat banyak menduga bahwa dentuman tersebut berasal dari benda jatuh antariksa, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyatakan bahwa tidak ada catatan asteroid jatuh di Indonesia pada periode tersebut.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, juga berkata bahwa tidak terjadi pergerakan tanah ataupun gempa bumi yang bisa menyebabkan terdengarnya dentuman keras di Malang.
Lantas, kemungkinan penyebabnya adalah petir. Namun, seperti disampaikan oleh Daryono, pada saat itu kawasan terdengarnya suara dentuman tidak sedang mendung dan ada petir. Apa yang sebetulnya terjadi?
Baca juga: Suara Dentuman Sering Dikaitkan dengan Benda Jatuh Antariksa, Begini Cara Lapan Menganalisisnya
"Ini fenomena tropospheric ducting, kiriman petir dari tempat sangat jauh," jelas Daryono, Jumat (5/2/2021).
Fenomena tropospheric ducting terjadi akibat tertindihnya lapisan udara dingin oleh udara hangat yang disebut temperature inversion.
Hal ini membuat suara petir tidak menyebar, tetapi menjalar ke muka Bumi.
"Sehingga, suara petir menjadi lebih kuat meski jarak sangat jauh mengikuti saluran audio yang disebut tropospheric ducting," kata dia.
Astronom Amatir Indonesia Marufin Sudibyo juga sependapat. Melalui akun instagramnya, dia menyampaikan bahwa lembah Malang, inversi atmosfer dan petir menyebabkan dentuman berulang di Kota Malang.
Untuk diketahui, secara geografis, Kota Malang duduk di sebuah lembah besar bersumbu utara-selatan dengan Pegunungan Tengger dan Gunung Semeru di sisi timurnya. Sementara itu, di sisi barat Kota Malang adalah Gunung Kawi, Arjuno dan Welirang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.