Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Suara Dentuman di Malang, Tak Ada Asteroid Jatuh dan Bukan Gempa Bumi

Kompas.com - 03/02/2021, 14:05 WIB
Andi Hartik,
Ellyvon Pranita,
Nur Fitriatus Shalihah,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suara dentuman misterius di Malang pada Rabu (3/1/2021) tengah malam kembali menghebohkan masyarakat Indonesia.

Dalam cuitan resmi akun Twitter BPBD Kota Malang, dikatakan dentuman tersebut terjadi sekitar pukul 23.32 WIB.

Warganet pun ramai-ramai melaporkan suara yang didengar di daerah Malang dan sekitarnya tersebut.

Baca juga: Sensor BMKG Tangkap Suara Dentuman di Bali, tapi Bukan Aktivitas Gempa

Berikut beberapa fakta sementara terkait suara dentuman misterius di Malang tersebut.

1. Tidak ada catatan asteroid jatuh

Seperti telah diberitakan Kompas.com sebelumnya, peneliti di Pussainsa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Andi Pangerang, menegaskan, sejauh ini tidak ada catatan asteroid yang tiba pada Rabu (3/2/2021) tengah malam.

Hal itu diketahui, setelah Lapan melakukan pengecekan dengan menggunakan NEO Earth Close Approaches dengan alamat http://cneos.jpl.nasa.gov/ca/ selama 2-3 hari terahir.

"Belum ada," kata Andi kepada Kompas.com, Rabu (3/2/2021).

Meskipun, terdapat dua asteroid yang melintas dekat dengan bumi, tetapi kata Andi, waktu tiba di Bumi bukan tengah malam tadi.

Ia menjelaskan, berdasarkan database Close-Approached Center of Near Earth Object Studies (CNEOS) NASA, asteroid yang melintas dekat dengan bumi dengan jarak kurang dari 1 jarak bulan (jb) hanyalah asteroid 2020 SO.

Lanjutnya, asteroid 2020 SO memiliki jarak kurang lebih 225.900 km dan bergerak dengan kecepatan 36.864 km/jam.

Sementara, untuk asteroid kedua yaitu asteroid 2020 TB12 memang melintas dekat bumi pada 1 Februari pukul 12.51 WIB dengan jarak 6,75 jarak bulan atau 2.594.000 km.

Nah, dengan ukuran sekitar 110-240 meter dan jika kelajuannya 32.000 km per jam, maka seharusnya baru akan tiba 81 jam lagi atau 3 hari 9 jam.

Baca juga: Heboh Suara Dentuman Misterius di Malang, Kesaksian Warga hingga Penjelasan BMKG

2. Tidak ada gempa bumi

Menanggapi kejadian dentuman di Malang tersebut, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono pun angkat bicara.

Daryono menyampaikan, berdasarkan catatan sensor BMKG di Pandaan (MLJI) tidak mencatat anomali seismik sesuai dari laporan warganet bahwa mendengar suara dentuman misterius tersebut pada sekitar pukul 00.50 WIB - 1.18 WIB dan pukul 03.00 WIB - 03.22 WIB.

Perlu diketahui, catatan anomali seismik umumnya digunakan untuk mengetahui adanya aktivitas gerakan atau gempa bumi.

3. Banyak potensi sumber dentuman

"Sumber suara dentuman itu banyak," kata Daryono.

Dijelaskan Daryono bahwa suara dentuman sebenarnya bisa bersumber dari shockwave (gelombang kejut) meteorit, shockwave gunung api, shockwave pesawat supersonik, bahan peledak, longsoran tanah skala luas, gempa sangat dangkal dan thunderstorm (badai).

"Semua itu bisa menjadi penyebab. Masyarakat jangan panik apalagi kaitkan dengan hal-hal supranatural," ujarnya.

Baca juga: Kesaksian Warga soal Suara Dentuman di Malang, Terdengar dari Malam hingga Pagi, Mirip Letusan Meriam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com