Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Dentuman Sering Dikaitkan dengan Benda Jatuh Antariksa, Begini Cara Lapan Menganalisisnya

Kompas.com - 03/02/2021, 16:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa minggu belakangan ini, suara dentuman keras yang diduga akibat dari benda jatuh antariksa telah menghebohkan masyaraka di sejumlah wilayah Indonesia.

Di antaranya terjadi di Bali pada 24 Januari 2021 dan Lampung pada 28 Januari 2021.

Kemudian, kejadian dentuman keras juga kembali terjadi di Malang pada Rabu (3/1/2021) tengah malam.

Kendati masyarakat banyak menduga dentuman tersebut berasal dari benda jatuh antariksa, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyatakan bahwa tidak ada catatan asteroid jatuh di Indonesia.

Baca juga: 4 Fakta Suara Dentuman di Malang, Tak Ada Asteroid Jatuh dan Bukan Gempa Bumi

Bagaimana Lapan menganalisis laporan warga terkait jatuhnya benda antariksa?

Dalam laman resmi orbit sains Lapan menuliskan bahwa dalam menganalisis laporan masyarakat terkait jatuhnya benda antariksa, yang dilakukan oleh tim Lapan adalah menganalisis kemungkinan jatuhnya sampah antariksa atau gagalnya peluncuran roket.

Analisis tersebut akan merujuk pada pusat data internasional melalui NEO Earth Close Approaches dengan alamat http://cneos.jpl.nasa.gov/ca/

Selanjutnya, tim bertugas akan melakukan eliminasi (menyingkirkan) kemungkinan sumber dari darat, misalnya ledakan akibat bahan peledak atau jatuhnya kabel listrik teganagan tinggi.

Untuk tindakan eliminasi ini, Lapan akan merujuk laporan kepolisian atau instansi terkait.

Nah, bila dugaan kuat mengarah terhadap benda jatuh antariksa alami atau meteorit, Lapan akan segera menganalisis bukti-bukti pendukungnya untuk menyimpulkan ada tidaknya meteorit jatuh.

"Laporan warga atau media massa segera dianalisis bila ada indikasi benda jatuh antariksa, baik berupa sampah antariksa maupun meteorit," tulis Lapan.

Sebagai informasi, sampah antariksa yang berpotensi membahayakan Indonesia telah dipantau terus menerus oleh Lapan dan dikoordinasikan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Beberapa contoh sampah antariksa yang berpotensi membayakan Indonesia yaitu satelit stasisun antariksa Mir berbobot 30 ton saat jatuh tahun 2001 dan satelit bekas Bepposax berbobot 1,4 ton yang jatuh pada tahun 2003.

Baca juga: 5 Fakta Suara Dentuman di Bali, Mirip Kejadian di Bone 2009

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com