Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Puncak Hujan Meteor Gamma Normid | Misteri Komputer Analog Berusia 2.000 Tahun

Kompas.com - 15/03/2021, 09:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Namun demikian hanya sepertiga dari alat ini yang tidak rusak, membuat para peneliti memikirkan cara kerjanya dan seperti apa tampilannya.

Bagian belakang perangkat ini telah dipecahkan dalam penelitian sebelumnya, tetapi sistem roda gigi yang kompleks di bagian depannya tetap menjadi misteri.

Para ilmuwan dari University College London (UCL) meyakini bahwa mereka akhirnya mampu memecahkan teka-teki itu dengan menggunakan pemodelan komputer tiga dimensi.

Mereka menciptakan ulang seluruh panel bagian depan, dan saat ini berharap untuk dapat merekonstruksi tiruan Antikythera dalam skala penuh dengan menggunakan material modern.

Pada hari Jumat, sebuah makalah yang diterbitkan di Scientific Reports mengungkapkan tampilan baru sistem roda gigi yang menunjukkan detail halus dan bagian-bagian rumitnya.

Baca selengkapnya di sini:

Misteri Cara Kerja Komputer Analog Berusia 2.000 Tahun Terungkap

3. Varian N439K masuk Indonesia November 2020

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya mutasi virus corona yang ditemukan di Inggris dan sudah masuk di Indonesia, yaitu N439K.

Daeng mengatakan, varian virus corona N439K sudah ditemukan di 30 negara dan lebih "pintar" dari virus corona yang ada sebelumnya.

Mutasi N439K untuk pertama kali terdeteksi di Skotlandia pada Maret 2020 dan sejak itu, garis keturunan kedua (B.1.258) telah muncul secara independen di negara-negara Eropa lainnya.

Di mana pada Januari 2021, terdeteksi di lebih dari 30 negara di seluruh dunia. Prof dr Amin Soebandrio PhD selaku Ketua Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute menyampaikan, bahwa varian baru virus corona N439K sudah memasuki Indonesia sejak tahun 2020 lalu.

"Bukan baru sekali (varian N439K ini), tapi sudah ditemukan, sudah ada sejak November 2020 lalu," kata Amin kepada Kompas.com, Sabtu (13/3/2021).

Dijelaskan Prof Amin bahwa varian N439K ini terdeteksi oleh para peneliti Indonesia saat melakukan genome sequencing atau pengurutan genom virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

"Ada 48 isolate di antara 537 genom yang baru diketahui (di Indonesia)," ujarnya.

Selengkapnya baca di sini:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com