Ia menegaskan, meski ada obat yang bisa nerusak ginjal, tidak semua obat demikian.
Sebagai contoh misalnya obat penghilang nyeri. Jika mengonsumsi obat tersebut terus-menerus tanpa ada panduan dari dokter, maka dapat menyebabkan gangguan ginjal.
Selain hipertensi dan diabetes, pemicu gangguan ginjal lainnya adalah karena penyakit obesitas, ginjal diabetik, glomerulonefritis, obstruksi Infeksi, ginjal polikistik, nefropati urat, dan lain-lain.
"Maka dari itu, edukasi mengenai faktor risiko penyakit ginjal dan bagaimana mencegah dan mengobatinya sangat penting untuk disosialisasikan secara luas," kata Aida.
Upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit ginjal dinilai menjadi amat penting untuk digalakkan.
"Bagaimana pun melakukan pencegahan lebih baik dari pengobatan. Diagnosis dini, mengendalikan faktor risiko PGK seperti hipertensi, diabetes dan lainnya memegang peranan penting untuk mencegah kerusakan ginjal dan menjaga kualitas hidup," pungkasnya.
Baca juga: 3 Jenis Obat dan Suplemen yang Berbahaya untuk Ginjal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.