Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Prosedur Transplantasi Ginjal di RSCM Selama Pandemi Covid-19

Kompas.com - 11/09/2020, 19:25 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di tengah pandemi Covid-19, RSCM memutuskan tetap melakukan transplantasi ginjal untuk menekan angka mortalitas.

Proses transplantasi ginjal ini tentu dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan baru yang berlaku di era new normal.

Hal tersebut demi menjamin keamanan pasien dan tenaga kesehatan dari penyebaran virus Covid-19.

Hal ini dipaparkan oleh Dr. dr. Nur Rasyid, SpU(K) Pokja Transplantasi Ginjal RSCM, Dept, Urologi FKUI-RSCM dalam webinar RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Mempersembahkan Layanan Transplantasi Ginjal di Era Kebiasaan Baru: Tingkatkan Harapan bagi Pasien Penyakit Ginjal Kronik, pada Jumat (11/9/2020).

Sebelum melakukan proses transplantasi ginjal, tenaga medis harus menjalankan pemeriksaan SWAB real time (RT) PCR SARS-CoV-2 setiap dua minggu pasca kontak dengan kasus probable atau terkonfirmasi Covid-19, dan harus menggunakan APD sesuai dengan stratifikasi risiko transmisi.

Baca juga: Sudah Operasi Batu Ginjal Bisa Kambuh, Cegah dengan Lakukan 8 Hal Ini

Sedangkan pasien akan mengisi kuesioner skrining pasien (doron/resipien). Kemudian menjalankan SWAB RT-PCR SARS-CoV-2 sebanyak tiga kali, yaitu dua kali sebelum tindakan (H-7 dan H-3) dan 1 kali pasca tindakan (H+2 untuk donor, H+4 untuk resipien).

Rangkaian prosedur transplantasi ginjal baru akan dilakukan, jika hasil skrining pertama terbukti negatif.

Prosedur operasi akan dimulai dengan pembiusan, operator dan perawat akan masuk ruang operasi setelah proses pembiusan selesai, kemudian dilakukan pemasangan filter udara pada alat operasi, dan modifikasi teknik operasi.

"Di era Covid-19 ini transplantasi ginjal yang dilakukan di RSCM sudah ada 16 transplantasi, sedangkan 12 kasus di rumah sakit lain. Dengan jumlah total 28 transplant yang dilakukan tim ini," tutur Dr. dr. Nur Rasyid, SpU(K) Pokja Transplantasi Ginjal RSCM, Dept, Urologi FKUI-RSCM.

Skrining untuk calon donor dan resipien adalah dengan mengetahui riwayat penyakit, rontgen dada, dan akan melalui uji mikrobiologi sebelum transplantasi.

Baca juga: Hipertensi dan Diabetes Jadi Penyebab Utama Ginjal Kronik di Indonesia

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com