Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Pandemi Covid-19, Ini 6 Teori Konspirasi Menyesatkan di Dunia

Kompas.com - 02/03/2021, 17:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Bill Gates pun mengaku terkejut ketika tahu bahwa dirinya telah dituding menjadi tokoh dari teori-teori semacam itu.

"Sangat merepotkan bahwa ada begitu banyak kegilaan. Ketika kami mengembangkan vaksin, kami menginginkan 80 persen dari populasi untuk mendapatkannya," kata Bill.

Masih melansir BBC, ilmuwan politik di University of Miami dan penulis buku tentang teori konspirasi, Profesor Joseph Uscinski percaya bahwa semua itu karena Bill adalah orang kaya dan terkenal. 

"Teori konspirasi adalah tentang menuduh orang-orang kuat melakukan hal-hal buruk. Teori-teori itu pada dasarnya sama, hanya namanya saja yang berubah," kata Joseph. 

"Sebelum Bill Gates, ada George Soros dan keluarga Koch bersaudara, keluarga Rothchild, dan Rockefeller yang bernasib sama," lanjut dia. 

Baca juga: Bill Gates Bicara Soal Bagaimana Kita Seharusnya Merespons Covid-19

Menurut Joseph, tuduhan orang kaya dan perusahaan besar yang bersekongkol untuk membuat sebuah bencana atau petaka seharusnya tidak mengejutkan. Pasalnya, hal itu telah menjadi amunisi teori konspirasi sejak lama.

4. Teori konspirasi dari pemerintah

Kendati demikian, teori konspirasi yang bermunculan juga memberikan banyak peluang bagi pemerintah di sejumlah negara. 

Seperti dilansir dari New York Times, mengantisipasi serangan politik dengan memanfaatkan kondisi pandemi virus corona ini, tidak sedikit pemerintah yang memperdagangkan klaim palsu mereka sendiri.

Baca juga: Dari Senjata Biologis hingga 5G, Ini Teori Konspirasi Sesat tentang Corona

Seorang pejabat senior China mendorong klaim virus itu diperkenalkan ke negara ini oleh anggota Angkatan Darat Amerika Serikat. Lebih buruknya, tuduhan itu diizinkan berkembang di media sosial China yang dikontrol ketat. 

Di Venezuela, Presiden Nicolás Maduro menyarankan virus itu sebagai bioweapon Amerika yang ditujukan untuk China. Sedangkan di Iran, para pejabat menyebut wabah virus corona sebagai rencana untuk menekan pemungutan suara di sana. 

Bahkan gerai-gerai yang mendukung pemerintah Rusia, termasuk cabang-cabang di Eropa Barat, telah mempromosikan klaim bahwa Amerika Serikat merekayasa virus untuk merusak ekonomi China.

Klaim sesat juga merebak di Italia, sebagai negara dengan angka kasus virus corona tertinggi di Eropa. Matteo Salvini, pemimpin Partai Liga anti-migran Italia, menulis di Twitter bahwa China telah merancang 'supervirus paru-paru' dari 'kelelawar dan tikus'.

Baca juga: 342 Tenaga Medis Meninggal karena Covid-19, IDI: Bukan Hoaks dan Konspirasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com