Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Pandemi Covid-19, Ini 6 Teori Konspirasi Menyesatkan di Dunia

Kompas.com - 02/03/2021, 17:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

6. Plandemic; Judy Mikovits

Teori konspirasi corona juga datang dari seorang ilmuwan bernama dr Judy Mikovits. Nama Judy Mikovits ramai diperbincangkan setelah dia mengunggah video bernuansa film dokumenter berjudul Plandemic di YouTube, awal Mei lalu.

Dalam video berdurasi 26 menit, wanita itu menegaskan bahwa pandemi corona merupakan sesuatu yang dibuat perusahaan farmasi besar.

Ada beberapa poin yang dikeluarkan Judy Mikovits dalam video tersebut yaitu.

  • Bill Gates dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dituduh sebagai dalang penyebaran Covid-19
  • Masker dapat membuat orang lebih sakit dan membahayakan
  • Kepala Gugus Tugas Covid-19 AS dan ketua Institut Nasionasl untuk Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) AS, dr Anthony Faucy disebutkannya telah menghentikan penelitian vaksin corona

Baca juga: Siapa Judy Mikovits, Sosok Teori Konspirasi Corona yang Resahkan Ilmuwan?

 

Tak cuma menyampaikan argumen lewat YouTube, Mikovits juga meluncurkan buku berjudul Plague of Corruption pada April 2020.

Beruntung, Facebook dan YouTube telah menghapus konten 'Plandemic' karena video di dalamnya menyebarkan informasi bohong atau hoaks dan tidak akurat terkait pandemi Covid-19 yang justru bisa membahayakan masyarakat.

Di mata para ilmuwan, kredibilitas Mikovits tak lagi bisa dipercaya.

"Para ahli teori konspirasi menyusun pseudosain (pengetahuan atau keyakinan yang diklaim sebagai ilmiah, tetapi tidak mengikuti metode ilmiah) yang dideskritkan sebagai tandingan keilmuan nyata," kata Renee DiResta, seorang peneliti disinformasi di Stanford Internet Observatory.

Baca juga: Benarkah Pandemi Virus Corona adalah Konspirasi? Ini Penjelasan Ahli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com