Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19 Akan Jadi Endemik, Apa Bedanya dengan Pandemik?

Kompas.com - 01/03/2021, 18:28 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Selain endemik, ada juga istilah hiperendemik yakni yang mengacu pada kejadian penyakit tingkat tinggi yang persisten.

Dalam kasus pandemi virus corona yang saat ini dihadapi dunia, Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengungkapkan bahwa Covid-19 akan cenderung selalu ada.

"Bisa 5 tahun atau lebih, Covid-19 akan menjadi penyakin endemik, seperti demam berdarah atau malaria," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (26/2/2021) lalu.

2. Pandemi

Dr Tosh mengatakan bahwa pandemi mengacu pada epidemi global, yakni penyakit yang telah menyebar ke beberapa negara atau benua yang memengaruhi banyak orang.

Dalam istilah epidemiologi, pandemi adalah ketika ada wabah menyerang sebagian besar dunia.

Baca juga: [POPULER SAINS] WHO: Covid-19 Bakal Jadi Endemik | Sukses Turunkan BB

 

Menurut WHO, pandemi adalah penyebaran penyakit baru ke seluruh dunia. Dikutip dari Healthline, saat penyakit baru muncul, kebanyakan dari kita kekurangan kekebalan alami untuk melawannya.

Akibatnya, penyebaran penyakit baru tersebut biasanya akan terjadi tiba-tiba, terkadang cepat, menyebar di antara manusia, lintas komunitas, dan di seluruh dunia.

Tanpa kekebalan alami untuk melawan penyakit, banyak orang bisa jatuh sakit saat penyakit itu menyebar. Sebab, belum ada vaksin atau obat tertentu yang dapat digunakan untuk mengatasinya.

WHO adalah organisasi dunia yang bertanggung jawab untuk mengumumkan munculnya pandemi baru berdasarkan beberapa indikator terkait bagaimana penyakit itu menyebar.

Jauh sebelum ada Covid-19, dunia telah menghadapi beberapa pandemi di masa lalu, seperti pandemi influenza, pandemi flu babi atau pandemi H1N1 dan lain sebagainya.

Baca juga: WHO Bisa Saja Cabut Status Pandemi Lebih Cepat di Negara Ini, Asalkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com