Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2021, 20:05 WIB
Dea Syifa Ananda,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian dari kita mungkin asing dengan hewan Bonobo ini.

Padahal, Bonobo adalah salah satu primata yang sangat dekat hubungannya dengan manusia lho. Sehingga 98,7 persen DNA mereka sama dengan manusia.

Bonobo adalah salah satu mamalia besar terakhir yang ditemukan oleh sains. Makhluk itu ditemukan pada tahun 1929 di museum kolonial Belgia. 

Bonobo secara resmi diklasifikasikan sebagai Pan paniscus, atau Pan kecil.

Baca juga: Seperti Manusia, Bonobo Betina Melahirkan Dibantu ?Bidan?

Bersama simpanse, mereka adalah kerabat terdekat manusia yang masih hidup. Salah satu hal yang unik dari hewan yang satu ini adalah perilaku hubungan sesama jenisnya.

Namun, belum dapat dipastikan apakah hal ini adalah perilaku yang memang alami dilakukan oleh bonobo, baik yang berada dalam penangkaran ataupun di alam liar.

Melansir Livescience, Jumat (28/4/2014), perilaku homoseksualitas pada bonobo bukanlah budaya. 

Ketika Frans de Waal seorang primatologis melihat tindakan seksual pada Bonobo, ilmuwan lain mengatakan bahwa perilaku tersebut pasti muncul karena bonobo tersebut dikurung di kebun binatang.

Tetapi data yang dikumpulkan dari alam liar - dan bonobo liar di penangkaran - selama dua dekade terakhir menunjukkan, bahwa seksualitas bonobo hanyalah bagian dari diri mereka.

Penelitian dilakukan terhadap kedua bonobo yang bernama Lodja dan Mwanda, yang di lakukan di suaka Lola ya Bonobo di Kongo.

Bonobo betina melakukan hubungan seksual sesama jenis dengan menaiki pasangannya, kemudian menggosokan klitorisnya pada betina lain.

Begitu pun pada bonobo jantan, mereka saling menggosokan penisnya ketika melakukan hubungan sesama jenis.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Monyet Jantan Perhatikan Wajah Betina Sebelum Kawin

 

Namun yang membedakan Mwanda dan Lodja, serta enam bonobo lainnya dalam penelitian ini, adalah mereka masih bayi, masing-masing berusia di bawah 4 tahun. 

Mereka adalah yatim piatu dari perdagangan daging hewan liar, dan lahir di alam liar. Di Lola ya Bonobo, mereka dibesarkan bersama bayi lain dan ibu pengganti manusia. Tidak ada bonobo dewasa yang "mengajari" mereka perilaku seksual.

Seks untuk bersenang-senang pada bonobo, dan banyak hewan lainnya, memainkan fungsi sosial. Ada seks untuk menghilangkan stres, seks make-up setelah bertengkar, dan seks hook-up acak.

Baca juga: Seperti Manusia, Simpanse Makin Tua Makin Pilih-pilih Teman

Simpanse, sepupu manusia yang lebih kejam, tampaknya tidak menggunakan seks dengan cara ini.

Mereka sesekali saling menyiksa, membunuh orang asing, dan mendemonstrasikan sisi gelap kemanusiaan lainnya.

Namun berbeda dengan simpanse, bonobo yang menggunakan seks untuk menyelesaikan konflik, tidak pernah terlihat membunuh satu sama lain. 

Mereka malah berbagi makanan dan lebih kooperatif daripada simpanse. Bagi bonobo, kehidupan seksual yang damai adalah hal yang paling alami di dunia.

Baca juga: Tak Cuma manusia, Simpanse Ini Juga Suka Ikut Campur Urusan Jodoh Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com