Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Manusia, Simpanse Makin Tua Makin Pilih-pilih Teman

Kompas.com - 23/11/2020, 13:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber Treehugger

KOMPAS.com - Seiring dengan bertambahnya usia, lingkaran pertemanan kita tentu akan berubah.

Berbagai studi menunjukkan bahwa semakin tua usia kita, jumlah teman yang kita miliki akan menjadi semakin sedikit, dan hanya melibatkan beberapa individu yang memang dekat dan memiliki dampak positif dalam hidup kita.

Hal ini rupanya juga dialami oleh simpanse. Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science, tim peneliti menemukan bahwa simpanse lebih memprioritaskan ikatan sosial yang kuat, mutual dan positif seiring dengan bertambahnya usia.

Alexandra G. Rosati, seorang psikolog dan antropolog dari University of Michigan, bersama timnya menemukan hal ini setelah mengamati data pengamatan yang dikumpulkan selama 20 tahun atau 78.000 jam observasi di Poyek Simpanse Kibale, Uganda.

Baca juga: Pertama Kali, Ilmuwan Ungkap Kasus Kusta pada Simpanse Liar

Tim peneliti menfokuskan perhatian mereka pada 21 simpanse jantan berusia 15-58 tahun. Sebab, mereka memiliki ikatan sosial yang lebih kuat dan lebih banyak melakukan interaksi sosial dibandingkan simpanse betina.

Hasilnya, simpanse yang lebih tua ditemukan lebih senang menghabiskan waktu dengan simpanse yang telah bertahun-tahun menjadi teman. Mereka akan duduk berdekatan dan merawat satu sama lain.

Semakin tua, interaksi simpanse juga menjadi semakin positif dan tidak agresif. Para peneliti menyebut hal ini sebagai "bias positif".

Rosati mengatakan, mereka (simpanse) memprioritaskan ikatan sosial mutual yang kuat dan berinteraksi dalam cara yang lebih positif ketika menua.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Kita Tak Punya Rambut Sebanyak Simpanse?

"(Simpanse) dewasa muda, sebaliknya, lebih mungkin membentuk hubungan tidak berimbang di mana pasangannya tidak membalas, atau malah menunjukkan lebih banyak agresi," ujarnya.

Teori selektivitas sosioemosional

Rosati berkata bahwa pada manusia, preferensi ini bisa dijelaskan menggunakan teori selektivitas sosioemosional.

Teori tersebut mengusulkan bahwa manusia memonitor berapa lama waktu yang tersisa dalam hidup dan memprioritaskan hubungan yang lebih memenuhi kebutuhan emosional ketika waktu dirasa akan segera habis.

Melihat hasil temuan mereka, Rosati dan kolega pun berpendapat bahwa seperti manusia, simpanse juga bisa mengubah fokus sosial mereka ketika menua.

Baca juga: Serba Serbi Hewan: Kenapa Simpanse Suka Melempar Kotoran ke Manusia?

Tim peneliti pun meyakini bahwa temuan mereka juga bisa bermanfaat dalam mempromosikan penuaan yang lebih sehat pada manusia, meskipun data yang digunakan berasal dari simpanse.

"Kami mengusulkan bahwa pola penuaan ini adalah akibat dari perubahan bersama dalam kemampuan kita untuk meregulasi emosi seiring dengan bertambahnya usia," ujar Rosati.

"(Temuan) ini menunjukkan bahwa perubahan perilaku kita di usia tua, seperti jaringan sosial yang lebih kecil dan prioritas pada hubungan sosial kuat yang sudah ada, merepresentasikan perubahan dalam penuaan sehat yang juga dialami oleh spesies lain," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com