Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2021, 18:15 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Awan Cumulonimbus (Cb) menjadi salah satu penyebab tingginya curah hujan yang turun.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar maskapai penerbangan waspada terhadap adanya potensi awan Cumulonimbus (Cb). 

Banjir di Jakarta dan Bekasi juga menjadi salah satu dampak bencana hidrometeorologi dari pembentukan awan ini.

Dampak awan cumulonimbus dapat memicu cuaca ekstrem, tidak hanya angin puting beliung.

Selain itu, Cumulonimbus juga sering disebut sebagai salah satu penyebab utama kecelakaan pesawat.

Baca juga: Waspada Awan Cumulonimbus Masih Berpeluang Tumbuh bisa Ganggu Penerbangan

 

Oleh karena itu, maskapai penerbangan perlu mewaspadai adanya potensi awan Cb ini untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Berdasarkan analisis BMKG, potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) di wilayah udara Indonesia dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75 persen (OCNL / Occasional).

Prsentase 50-70 persen pertumbuhan awan Cb untuk periode tanggal 24-28 Februari 2021, berpotensi di wilayah sebagai berikut:

  • Sebagian Sumatra Utara
  • Sebagian Jambi
  • Sebagian Sumatra Selatan
  • Sebagian Sumatra Barat
  • Sebagian Bengkulu
  • Sebagian Lampung
  • Sebagian Bangka Belitung
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Sebagian Jawa Barat
  • Sebagian Jawa Tengah
  • Sebagian Jawa Timur
  • Kalimantan Utara
  • Sebagian Kalimantan Timur
  • Sebagian Kalimantan Selatan
  • Sebagian Kalimantan Tengah
  • Sebagian Sulawesi Selatan
  • Sebagian Sulawesi Tenggara
  • Sebagian Sulawesi Tengah
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Sebagian Papua Barat
  • Papua
  • Pesisir barat Pulau Sumatera
  • Selat Sunda
  • Pesisir Utara Pulau Jawa
  • Laut Jawa
  • Laut Bali
  • Pesisir Selatan Kalimantan Selatan
  • Selat Makassar
  • Laut Flores
  • Laut Banda
  • Pesisir Selatan Pulau Jawa
  • Samudera Hindia Selatan Pulau Jawa dan Nusa Tenggara
  • Teluk Cenderawasih
  • Sebagian Laut Arafuru

Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem, Potensi Awan Cumulonimbus di Sejumlah Wilayah Indonesia

 

Sedangkan, potensi pertumbuhan Awan Cumulonimbus (Cb) persentase cakupan spasial lebih dari 75 persen  (FRQ/Frequent) diprediksi terjadi di wilayah Samudra Hindia Selatan Pulau Jawa dan Nusa Tenggara.

Untuk mempercepat dan memperluas layanan informasi cuaca penerbangan, sejak 2018, BMKG menyampaikan update informasi prakiraan cuaca di seluruh bandara melalui aplikasi mobile phone Info BMKG, juga melalui layar-layar display cuaca di seluruh bandara. 

Informasi dalam aplikasi Info BMKG tersebut meliputi informasi cuaca setiap jam hingga prediksi kondisi cuaca untuk empat jam ke depan.

Sedangkan informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca untuk area maupun rute penerbangan seperti Significant weather Chart (SIGWX) dan Significant Meteorological Information (SIGMET) dapat diakses dalam laman aviation. bmkg.go.id.

Baca juga: Daftar Wilayah Berpotensi Awan Cumulonimbus yang Bisa Ganggu Penerbangan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com