Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kita Tak Bisa Mengingat Mimpi Sendiri? Sains Jelaskan

Kompas.com - 18/02/2021, 20:02 WIB
Dea Syifa Ananda,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

-


KOMPAS.com- Sepertiga hidup kita dihabiskan untuk tidur, di antaranya melibatkan mimpi atau bunga tidur. Kendati demikian, mengapa kita lebih sering lupa pada mimpi?

Thomas Andrillon, ahli saraf di Monash University di Melbourne, Australia mengungkapkan bahwa, manusia memang memiliki kecenderungan untuk segera melupakan mimpi.

Sains menjelaskan sebuah penelitian yang menunjukkan, apabila seseorang dibangunkan pada saat yang tepat, kemungkinan besar dapat mengingat mimpi tersebut seperti dilansir Live Science, Kamis (31/5/2018).

Meskipun alasan pastinya tidak sepenuhnya diketahui, namun para ilmuwan telah memperoleh beberapa wawasan tentang proses ingatan selama tidur, yang mengarah ke beberapa gagasan yang mungkin menjelaskan mengapa tidak bisa mengingat mimpi.

Baca juga: Sering Mimpi Buruk Covid-19 Selama Pandemi? Anda Tidak Sendiri

 

Menurut sebuah studi tahun 2011 yang dipublikasikan dalam jurnal Neuron, menyebutkan bahwa saat kita tertidur, tidak semua wilayah otak menjadi offline pada waktu yang bersamaan.

Para peneliti telah menemukan salah satu daerah yang paling terakhir tidur bernama hippocampus. Hippocampus adalah bagian dari sistem limbik dan berperan pada kegiatan mengingat (memori) dan navigasi ruangan.

Istilah hippocampus diturunkan dari bentuknya pada potongan koronal yang menyerupai kuda laut.

Baca juga: Dari Manakah Mimpi Berasal? Sains Menjelaskan

 

"Jika hippocampus adalah bagian otak yang terakhir tidur, bisa jadi hippocampus menjadi yang terakhir bangun," kata Andrillon.

Saat bangun, kita mengingat mimpi dalam jangka pendek, tetapi karena hippocampus belum sepenuhnya bangun, otak tidak dapat menyimpan ingatan itu.

"Beberapa data menunjukkan bahwa (selama beberapa tahap tidur) hippocampus mengirimkan informasi ke korteks, tetapi tidak menerima apapun," kata Andrillon.

"Komunikasi searah ini akan memungkinkan pengiriman memori dari hippocampus ke korteks otak untuk penyimpanan jangka panjang, tetapi informasi baru (ingatan mimpi) tidak akan dicatat oleh hippocampus," lanjutnya.

Baca juga: Apakah Mimpi Wujud dari Rahasia Terdalam? Sains Jelaskan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com