KOMPAS.com- Ahli menyatakan bahwa meskipun sekilas terlihat ada kemiripan gejala antara penyakit kanker paru dan Covid-19, tetapi analisis untuk mendeteksi kedua penyakit ini jelas berbeda.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Paru RS Premier Jatinegara, dr Kasum Supriadi SpP melalui keterangan tertulis Sequis.
Seperti diketahui, pertanda gejala kanker paru adalah nyeri dada, sesak napas, batuk berkelanjutan, batuk berdarah, suara serak, berat badan turun drastis, nyeri atau patah tulang, sakit kepala, nyeri bahu, atau lumpuh.
Sementara, gejala Covid-19 yang ada hingga saat ini adalah demam, batuk, kehilangan indera perasa dan bau, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot, diare, gangguan pernapasan dan lain sebagainya.
Baca juga: Vape dan Rokok Sama Bahayanya, Picu Kanker Paru hingga Corona
Dr Kasum menegaskan bahwa meskipun gejala yang ada sekilas mirip antara kanker paru dan Covid-19, tetapi cara mendeteksi kedua penyakit ini berbeda.
"Untuk menentukan pasien menderita kanker paru perlu dilakukan diagnosa pasti," kata Kasum.
Utamanya, dokter akan mendeteksi adakah sel tumor yang bisa terdapat pada saluran pernapasan, parenkim paru atau pada pembungkus paru.
Sedangkan, bedanya dengan gejala Covid-19, kata dia, sering didahului dengan demam, gangguan saluran pernapasan atau gangguan organ lainnya.
Namun, untuk mendiagnosis infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 harus melalui pemeriksaan tes swab PCR.
"Hasil dari tes swab PCR ini yang digunakan untuk mendeteksi Covid-19. Sedangkan, pemeriksaan kanker paru harus dilakukan pemeriksaan lanjutan," jelasnya.
Baca juga: Anda Perokok Aktif tapi Tak Kena Kanker Paru? Ini Penjelasan Ahli