Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kerusakan Mata pada Anak Akibat Hand Sanitizer Meningkat Selama Pandemi

Kompas.com - 26/01/2021, 18:03 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Semenjak pandemi Covid-19 merebak, semua orang di seluruh dunia harus menerapkan protokol kesehatan 3 M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, demi mencegah penyebaran virus corona.

Mencuci tangan disarankan memakai air bersih dan sabun. Namun, jika keduanya tak tersedia, kita bisa memakai hand sanitizer.

Hal itu menyebabkan penggunaan hand sanitizer meningkat, termasuk pada anak-anak.

Namun menurut ahli, meningkatnya penggunaan hand sanitizer atau pembersih tangan berbahan dasar alkohol selama pandemi Covid-19, juga telah menimbulkan konsekuensi berbahaya, yaitu cedera mata pada anak-anak.

Baca juga: Hand Sanitizer Selama Pandemi Covid-19, Adakah Efek Sampingnya?

Melansir WebMD, data dari Pusat Kontrol Racun Prancis dan rumah sakit anak-anak di Paris menunjukkan, bahwa cedera mata yang tidak disengaja pada anak-anak di bawah usia 18 tahun meningkat tujuh kali lipat selama periode lima bulan tahun lalu, dibandingkan dengan tahun 2019.

“Cedera mata akibat paparan hand sanitizer adalah komplikasi yang diketahui," kata Dr. Sonal Tuli, juru bicara klinis American Academy of Ophthalmology (AAO) yang meninjau temuan penelitian.

"Ini menjadi perhatian tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga orang dewasa dan petugas kesehatan," kata Tuli.

"Sepengetahuan saya, belum ada penelitian serupa baru-baru ini di AS, tapi saya curiga ada cedera serupa yang terjadi di sini juga."

Studi baru ini dipublikasikan secara online 21 Januari di JAMA Ophthalmology.

Dr. Sonam Yangzes, konsultan divisi lensa, kornea dan layanan refraksi untuk Grewal Eye Institute di Chandigarh, India juga menyebutkan, kandungan hand sanitizer sebagian besar terdiri dari etanol atau isopropil alkohol (60% hingga 95%), yang beracun bagi struktur halus seperti mata.

“Dengan demikian, paparan terhadap hand sanitizer dapat menyebabkan kebutaan, karena perkembangan ulkus kornea," kata Yangzes, yang ikut menulis editorial yang menyertai penelitian tersebut.

Baca juga: Cuci Tangan Lebih Efektif Cegah Corona Dibanding Hand Sanitizer, Ini Buktinya

Ilustrasi hand sanitizer.SHUTTERSTOCK Ilustrasi hand sanitizer.

Peningkatan penggunaan produk hand sanitizer selama pandemi Covid-19 telah membuat anak-anak lebih rentan terhadap cedera terkait mata.

Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Gilles Martin, seorang dokter mata di Rumah Sakit Yayasan Rothschild di Paris.

Dia dan rekan-rekannya mengandalkan data 2019 dan 2020 yang dikumpulkan oleh Pusat Kontrol Racun Prancis (PCC) dan rumah sakit oftalmologi anak di Paris.

Ulasan tersebut termasuk cedera mata dan panggilan darurat yang disebabkan oleh hand sanitizer di antara anak-anak di bawah 18 tahun.

Baca juga: Antisipasi Corona, Efektifkan Hand Sanitizer Lindungi Diri dari Penyakit?

Antara April hingga Agustus 2019, kasus seperti itu menyumbang sekitar 1,3% dari semua panggilan ke PCC Prancis. Tetapi angka itu meroket menjadi 9,9% selama jangka waktu yang sama pada tahun 2020. Peningkatannya lebih dari tujuh kali lipat.

Itu mewakili 232 kasus tahun lalu, naik dari 33 kasus pada 2019.

Kabar baiknya, sebagian besar kasus tingkat keparahannya relatif ringan, yang berarti dengan gejala sakit mata, sensasi kesemutan atau peradangan akut, pembengkakan dan / atau perubahan warna (hiperemia konjungtiva).

Kabar buruknya, enam kasus cukup parah melibatkan keratitis terbatas, suatu kondisi peradangan yang memengaruhi kornea. Bahkan, beberapa anak mengalami lesi kornea yang serius.

Dan sementara tidak satu pun dari kasus tahun 2019 yang melibatkan paparan publik terhadap hand santizer, 63 kasus yang terjadi pada tahun 2020 disebabkan oleh hand sanitizer, sebagian besar terjadi di pusat perbelanjaan Prancis.

Paparan publik juga terjadi di restoran, bioskop, ruang publik terbuka, arena olahraga, dan kolam renang melalui kontak dengan dispenser otomatis atau yang dikendalikan kaki.

Di Prancis (seperti di Amerika Serikat), ketersediaan dispenser hand sanitizer untuk publik melonjak saat pandemi meluas. Dan di Prancis, menurut penelitian, cedera mata pada anak-anak tampaknya meningkat bersamaan dengan hal tersebut.

“Ini mungkin karena dispenser umum biasanya setinggi 90 cm, yang mana ini setinggi mata anak kecil,” kata Martin dan timnya.

Karena itu, Yangzes merekomendasikan untuk menurunkan ketinggian dispenser hand sanitizer, sehingga levelnya di bawah mata dan wajah anak-anak.

“Tanda peringatan harus ditempatkan di sebelah dispenser sebagai tindakan pencegahan,” tambahnya.

Baca juga: 5 Fakta Hand Sanitizer, dari Bahan hingga Waktu Kedaluwarsa

Selain itu Tuli juga mencatat, cedera terkait hand sanitizer juga dapat terjadi, ketika alkohol belum menguap dan seorang anak menggosok matanya.

“Biasanya refleks kedip melindungi kita dari banyak sanitizer yang masuk ke mata, dan air mata aan membasuhnya. Jadi, hampir sama saat mata iritasi terkena sampo,”ujarnya.

Tetapi jika lebih banyak  yang mengenai mata, Tuli mengatakan itu dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan.

“Bisa menyebabkan lecet kornea, di mana epitel kornea atau konjungtiva bisa rusak, mirip dengan goresan pada mata akibat cedera kuku. Itu bisa sangat menyakitkan, tapi untungnya bisa sembuh,” kata Tuli.

"Jika jumlah besar masuk ke mata, itu dapat menyebabkan cacat yang lebih besar, yang mungkin membutuhkan lebih banyak intervensi untuk menyembuhkan."

Namun, catatan lain, karena hand sanitizer bersifat steril, maka infeksi atau kerusakan permanen jarang terjadi.

Baca juga: Ahli Tidak Rekomendasikan Pembuatan Hand Sanitizer Sendiri, Mengapa?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com