Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Corona, Efektifkan Hand Sanitizer Lindungi Diri dari Penyakit?

Kompas.com - 07/03/2020, 20:04 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Sejak diumumkannya kasus positif Covid-19 di Indonesia, banyak orang yang kemudian menjadi lebih sadar akan perilaku hidup bersih dan sehat.

Kesadaran ini juga didukung dengan disediakannya hand sanitizer di tempat-tempat umum untuk membersihkan tangan ketika air dan sabun tidak tersedia.

Namun, bagaimana sebetulnya cara hand sanitizer bekerja? Bisakah mengolesi tangan dengan hand sanitizer melindungi diri kita dari penyakit?

Dilansir dari Live Science, Sabtu (7/3/2020); bahan utama dari kebanyakan hand sanitizer adalah alkohol.

Baca juga: Heboh Covid-19 di Indonesia, Ketahui Bahaya Keseringan Pakai Hand Sanitizer

Alkohol ini ada bermacam-macam dengan yang paling umum adalah ethanol. Selain itu, ada juga propanol dan isopropanol yang juga umum digunakan sebagai bahan aktif dalam disinfektan. Ketiganya sangat mudah dilarutkan dalam air.

Nah, alkohol memang telah terbukti mampu membunuh patogen yang menyebabkan penyakit.

Hasil analisis yang diterbitkan pada tahun 2014 dalam jurnal Clinical Microbiology Reviews mengungkapkan bahwa alkohol dengan konsentrasi mulai dari 30 persen bisa merusak protein patogen, serta memecah sel patogen atau menganggu metabolisme sel.

Semakin bertambah konsentrasinya, semakin kuat dan cepat pula efek alkohol pada patogen.

Baca juga: Hand Sanitizer Handmade Tak Efektif Cegah Penyebaran Virus Corona

Akan tetapi, untuk membunuh bakteri dan virus secara luas, diperlukan alkohol dengan konsentrasi 60-95 persen. Lebih dari 95 persen, efektifitas alkohol terhadap patogen tidak bertambah lagi.

Kelebihan lain dari alkohol adalah tidak menyebabkan resistensi pada bakteri sehingga bila digunakan terus-terusan pun, ia akan tetap efektif membunuh bakteri.

Bila dibandingkan dengan cuci tangan pun, hasil analisis pada tahun 2014 menemukan bahwa hand sanitizer lebih efektif membunuh tiga jenis bakteri penyebab penyakit, yaitu Escherichia coli, Serratia marcescens and Staphylococcus saprophyticus.

Sebaliknya, ada juga kuman yang tidak bisa dibunuh oleh hand sanitizer, seperti norovirus, Clostridium difficile dan Cryptosporidium.

Baca juga: Hati-hati, Hand Sanitizer Bisa Sebabkan Iritasi pada Anak-anak

Hand sanitizer juga tidak bisa memebrsihkan pestisida, logam berat atau tangan yang kelewat kotor atau berminyak.

Oleh sebab itu, jika dilihat secara keseluruhan, cuci tangan menggunakan sabun dan air masih tetap lebih baik daripada hand sanitizer.

Penggunaan hand sanitizer yang terlalu sering justru akan menimbulkan beberapa efek samping, termasuk tangan yang kering hingga luka.

Ketua Magister Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr dr Dewi Sumaryani Soemarko MS SpOK, menyarankan untuk cuci tangan dengan sabun apabila telah memakai hand sanitizer sebanyak lima kali.

Anda juga bisa mengaplikasikan losion setelah memakai hand sanitizer agar kulit tidak kering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com