Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan yang Mengubah Dunia: Hand Sanitizer, Sudah Ada Sejak 1966

Kompas.com - 10/03/2020, 10:02 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Anda pasti akrab dengan hand sanitizer. Di saat virus SARS-CoV-2 mewabah seperti sekarang, hand sanitizer laris manis di pasaran.

Alkohol berbentuk gel ini memang mudah digunakan, mudah disimpan, serta memberikan proteksi terhadap bakteri dan kuman. Namun tahukah Anda, bagaimana hand sanitizer pertama kali diciptakan? Apa itu hand sanitizer?

Situs Encyclopaedia Britannica, Selasa (10/3/2020) menyebutkan bahwa hand sanitizer (biasa disebut juga hand antiseptic, handrub, atau hand rub) adalah benda (terutama berbentuk gel) yang diaplikasikan pada tangan dengan tujuan untuk membunuh bakteri patogen penyebab penyakit.

Baca juga: Antisipasi Corona, Efektifkan Hand Sanitizer Lindungi Diri dari Penyakit?

Secara garis besar hand sanitizer dibagi menjadi dua jenis, yaitu berbasis alkohol dan non-alkohol. Hand sanitizer berbasis alkohol biasanya mengandung antara 60-95 persen alkohol dalam bentuk ethanol, isopropanol, atau propanol.

Sementara hand sanitizer non-alkohol biasanya terbuat dari disinfektan seperti benzalkonium chloride (BAC), atau triclosan.

Tersedia hand sanitizer di bandara, Kamis (5/3/2020). KOMPAS.COM/NICHOLAS RYAN ADITYA Tersedia hand sanitizer di bandara, Kamis (5/3/2020).

Diciptakan pada 1966

Hand sanitizer diciptakan pada 1966 oleh seorang siswa keperawatan asal California, AS, bernama Lupe Hernandez. Pada waktu itu ia menyadari bahwa alkohol bisa dijadikan bentuk gel.

Usai beberapa kali percobaan, Hernandez berhasil menemukan formula yang tepat. Hand sanitizer pun dikomersialisasi oleh beberapa perusahaan antara lain Purell dan Gojo pada 1988.

Baca juga: Heboh Covid-19 di Indonesia, Ketahui Bahaya Keseringan Pakai Hand Sanitizer

Sejak itu, hand sanitizer mulai digunakan di rumah sakit dan tempat-tempat umum lainnya. Seiring berjalannya waktu, formula hand sanitizer pun berubah.

Mulai tahun 2000-an, beberapa perusahaan membuat hand sanitizer yang dicampur dengan pelembap seperti glycerin, dengan tujuan untuk menghaluskan kulit. Kemudian banyak hand sanitizer juga menggunakan pewangi.

Mengontrol transmisi penyakit infeksi

Efektivitas hand sanitizer berbeda-beda. Namun secara garis besar, hand sanitizer bisa membantu untuk mengontrol transmisi penyakit infeksi termasuk Covid-19. Terutama, di tempat-tempat yang kesadaran akan cuci tangannya minim.

Baca juga: Cuci Tangan Lebih Efektif Cegah Corona Dibanding Hand Sanitizer, Ini Buktinya

Di tempat kerja misalnya, penggunaan hand sanitizer diasosiasikan dengan berkurangnya jumlah karyawan yang sakit. Di Sekolah Dasar di luar negeri, penggunaan hand sanitizer terbukti mengurangi jumlah siswa yang absen karena sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com