Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langka, Tiga Bayi Komodo di AS Lahir Tanpa Melibatkan Perkawinan

Kompas.com - 10/03/2020, 08:14 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - September 2019, Kebun Binatang Chattanooga di Tennessee, AS mengumumkan penetasan tiga komodo jantan. Ini adalah kabar baik bagi spesies yang rentah punah.

Terbaru melalui laman Facebook Kebun Binatang Chattanooga, mereka mengumumkan bahwa ketiga bayi komodo itu merupakan hasil pembuahan tanpa melibatkan komodo jantan. Artinya hanya melibatkan induk komodo, yang dinamai Charlie.

Dalam dunia ilmiah, fenomena ini disebut Partenogenesis, yakni perkembangan embrio tanpa fertilisasi atau pembuahan oleh pejantan.

Partenogenesis terjadi secara alami pada beberapa spesies, termasuk tumbuhan tingkat rendah, invertebrata (hewan yang tidak memiliki tulang belakang), dan vertebrata (hewan bertulang belakang).

Meski partenogenesis dapat terjadi pada beberapa spesies hewan dan tumbuhan, tapi ini adalah fenomena langka di kalangan reptil, terutama komodo.

Baca juga: Labuan Bajo dan Pulau Komodo, Siap Dipasang Alat Deteksi Bencana

Dilansir IFL Science, Selasa (3/3/2020), reptil memiliki seleksi jenis kelamin yang lebih beragam dibanding mamalia yang hanya melibatkan kromosom X dan Y.

Beberapa reptil tidak menggunakan kromosom untuk menentukan jenis kelamin. Sebagai gantinya, pembentukan jenis kelamin pada embrio dipengaruhi oleh suhu di mana telur diinkubasi. Hal-hal lain pun lebih rumit.

Komodo betina membawa kromosom W dan Z, sedangkan jantan memiliki dua Zs.

Dalam partenogeneisis, betina menyediakan kromosom W atau Z tunggal yang kemudian digandakan.

"Ketika partenogenesis terjadi, induk hanya bisa membuat telur (berkromosom) WW atau ZZ. Telur dengan kromosom jenis kelamin WW tidak dapat berkembang, sehingga hanya menyisakan telur (kromosom) ZZ agar bisa menghasilkan bayi komodo jantan," kata petugas kebun binatang.

Kebun binatang sebelumnya telah berusaha mengawinkan Charlie dengan komodo jantan yang dinamai Kadal.

Namun, upaya perkawinan itu gagal dan Charlie melakukan pembuahan sendiri.

Halaman Facebook kebun binatang Chattanooga mencatat, komodo yang tinggal di alam liar umumnya hidup terisolasi dan sering menjadi agresif ketika didekati.

Perilaku ini akhirnya yang diyakini memungkinkan komodo dapat berkembang biak dengan cara kawin atau seksual maupun dengan partenogenetik.

"Komodo betina kerap menolak kawin, meski mereka kadang-kadang membentuk ikatan monogami jangka panjang dengan komodo jantan yang telah dipilih," tulis kebun binatang Chattanooga dalam keterangannya.

Baca juga: Akhirnya Terjawab, Alasan Komodo Hanya Ada di Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com