KOMPAS.com - Salah satu protokol kesehatan yang wajib untuk semua orang selama pandemi adalah menggunakan masker di mana pun.
Namun, saat ini tingkat penularan infeksi terus meningkat di seluruh dunia - terutama negara-negara bagian utara dunia. Hal ini kemungkinan besar dipicu oleh varian baru virus corona Inggris.
Bavaria menjadi negara bagian Jerman pertama yang memutuskan bahwa masker kain saja tidak cukup.
Selanjutnya pemerintah setempat mengatakan masker yang digunakan harus masker FFP2 - dikenal sebagai KN95, N95, atau P2.
Kini negara bagian Jerman lainnya sedang menerapkan persyaratan serupa untuk masker bedah.
Baca juga: Vaksinasi Mandiri, Epidemiolog Ingatkan 3T dan Memakai Masker Tetap Prioritas
Namun apa perbedaan semua jenis masker itu? Berikut penjelasannya seperti dilansir Deutsch Welle.
1. Masker kain
Peraturan saat ini mewajibkan penggunaan masker wajah sederhana jika ingin pergi ke luar rumah. Masker wajah sederhana maksudnya adalah sepotong kain yang menutupi seluruh mulut dan hidung.
Saat Anda menghembuskan napas, kain akan menghambat aliran udara termasuk jarak yang dapat ditempuh kuman.
Masker kain disebut cukup efektif dalam mengurangi penularan Covid-19.
Tujuan masker kain bukan untuk melindungi orang yang memakainya dari infeksi virus corona. Namun melindungi orang lain dari patogen yang dibawa pemakai masker kain.
Karena infeksi Covid-19 sering kali tidak menunjukkan gejala, berarti setiap orang berpotensi menjadi pembawa virus.
Oleh karena itu, logika dari pemakaian masker kain adalah jika semua orang minimal memakai masker kain, risiko penularan di masyarakat juga akan turun.
Masker kain harus sering diganti dan dicuci, sebaiknya dengan air panas, untuk mencegah virus bertahan hidup.
2. Masker bedah