Masker ini juga lebih cocok dipakai orang yang bekerja di pembangunan untuk menangkap debu lebih kasar yang tidak bisa dilakukan penyedot debu.
Para tukang batu bisa memakainya sebelum mencampur semen dengan sekop.
b. FFP2/N95/KN95
Masker FFP2 (setara dengan standar internasional lainnya yang dikenal sebagai masker N95, KN95 dan P2) menjadi semakin lazim untuk perawatan lansia dan panti jompo.
Masker jenis ini memberikan tingkat perlindungan tertentu terhadap virus bagi pemakainya, tetapi tidak boleh digunakan saat bersentuhan dengan pasien yang sangat menular.
c. FFP3/N99/EN149/P3
Hanya masker FFP3 (kira-kira setara dengan standar internasional seperti N99, EN149 dan P3) yang secara efektif melindungi pemakainya dari tetesan aerosol, molekul protein, virus, bakteri, jamur dan spora, dan bahkan dari debu yang sangat berbahaya seperti serat asbes.
Tidak seperti masker bedah sederhana, masker filter berkualitas tinggi tersebut dapat melindungi pemakainya, termasuk dari patogen yang sangat menular seperti campak atau tuberkulosis.
Baca juga: Usai Vaksin Raffi Ahmad Kumpul Tanpa Masker, Ahli: Itu Namanya Selfish
Pencegahan virus akan efektif hanya jika kita juga menerapkan protokol kesehatan lain di saat bersamaan.
Ini termasuk kebersihan yang ketat saat mengenakan masker, pembuangan yang benar dari barang sekali pakai yang mungkin terkontaminasi, cuci tangan secara teratur dengan sabun, dan jaga jarak.
Selain itu, lingkungan sekitar harus selalu didisinfeksi secara sistematis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.