Masker bedah atau surgical mask merupakan jenis masker sekali pakai yang mudah dijumpai dan sering digunakan tenaga medis saat bertugas. Masker bedah efektif pilihan untuk mencegah penyebaran virus Corona karena memiliki lapisan yang mampu menghalau percikan air liur.
Kebanyakan masker bedah terdiri dari 3 lapisan yang memiliki fungsi berbeda, yaitu:
Dinamai masker bedah karena jenis ini digunakan dokter dan perawat agar tidak tertular dari infeksi kuman dan patogen pasien saat berada di meja operasi.
Jika pemakai masker batuk atau bersin, sebagian besar tetesan pernapasan dari mulut dan tenggorokan akan tertahan di masker.
Masker medis dapat bekerja efektif jika masker diganti secara teratur dan dibuang secara higienis dan aman.
Dalam operasi, dokter harus mengganti maskernya setidaknya setiap dua jam sekali. Jika masker medis dipakai berulang kali, efektivitasnya akan hilang dengan cepat.
Selama pandemi, masker berkualitas lebih tinggi dengan filtrasi lebih baik telah menjadi standar praktis di mana pun dalam profesi medis.
3. Masker FFP atau masker setengah wajah dengan filter
Selain masker bedah, ada juga masker setengah wajah dengan efek filter yang nyata (FFP).
Masker jenis ini biasanya digunakan oleh orang yang bekerja di lingkungan berdebu atau aerosol.
Masker sekali pakai ini biasanya terbuat dari selulosa padat dengan tambahan filter atau katup pernapasan.
Di Uni Eropa, jenis masker ini dibagi menjadi tiga tingkat perlindungan Filtering Face Piece atau FFP (penyaringan bagian wajah).
a. FFP1
Meski masker dengan tingkat perlindungan FFP1 masih lebih baik daripada masker bedah, masker tersebut tidak menawarkan perlindungan terhadap virus.
Masker ini ditujukan untuk tukang kayu yang bekerja di gergaji pita dengan sistem ekstraksi vakum.