Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laut Makin Asam, Gurita Kembangkan Adaptasi Baru untuk Bertahan Hidup

Kompas.com - 19/01/2021, 08:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kian hari tingkat CO2 yang dilepaskan di atmosefer terus mengalami kenaikan.

Data terakhir dari Met Office berdasarkan Mauna Loa Observatory di Hawaii mengungkap, jika tahun ini kadar karbon dioksida akan melewati ambang batas, melebihi 417 bagian per juta (ppm) atau naik 50% sejak dimulainya aktivitas industri yang meluas di abad ke-18.

Dengan makin naiknya tingkat CO2 membawa sejumlah efek merusak lainnya, seperti meningkatkan keasaman laut.

Hal tersebut berarti makin banyak pula mahluk hidup di laut yang terdampak.

Tapi dari sekian mahluk laut, tampaknya gurita telah mengembangkan kemampuan beradaptasinya terhadap lingkungan yang berubah dengan cepat, salah satunya adalah keasaman laut.

Baca juga: Langka, Gurita Berlengan Sembilan Ditemukan di Lepas Pantai Jepang

Seperti dikutip dari Science Alert, Senin (18/1/2021) studi terdahulu menyebut jika beberapa peningkatan CO2 di air dapat berdampak negatif pada kelompok cephalopoda seperti gurita, sotong, dan cumi-cumi.

Namun dalam sebuah studi baru, sekelompok Octopus rubescens-spesies gurita yang umum ditemui di pantai barat Amerika utara-mampu menyesuaikan tingkat metabolisme rutin (RMR) selama beberapa minggu, sebagai respon terhadap penurunan tingkat pH di sekitarnya.

Peneliti mempelajari sebanyak 10 gurita dalam kondisi laboratorium terkontrol dengan RMR diukur setelah terpapar air asam.

Pertama-tama perubahan metabolisme tingkat tinggi terdeteksi pada gurita. Ini kemungkinan merupakan reaksi kejutan.

Tetapi RMR kembali normal setelah satu minggu dan tetap terpantau sama lima minggu kemudian, menunjukkan beberapa adaptasi telah terjadi.

Namun, peningkatan keasaman berdampak pada kemampuan gurita pada tingkat oksigen yang rendah.

"Studi ini menunjukkan bahwa O.rubescens mampu menyesuaikan diri dengan peningkatan CO2 dari waktu ke waktu," tulis peneliti dalam laporannya.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Seperti Lidah, Gurita Merasakan Mangsa Lewat Lengan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com