Kendati demikian konsentrasi logam yang ditemukan sudah melebihi normal yang dianggap beracun untuk dikonsumsi manusia.
Studi ini menyimpulkan bahwa temuan tersebut menunjukkan, hiu yang berada dalam lingkungan ekologi yang relatif murni, mungkin berpotensi memiliki tingkat logam berbahaya.
"Mungkin akan berdampak pada implikasi kesehatan publik jika dikonsumsi oleh populasi manusia setempat," kata peneliti dalam studi tersebut.
Rekan penulis penelitian, Dr Austin Gallagher mengatakan bahwa penelitian tersebut adalah bukti lain yang mengarahkan bahwa orang sebaiknya menjauh atau tidak mengonsumsi hiu.
Baca juga: Megafauna Hiu Terancam Punah Ancam Ekosistem Laut, Ini Penyebabnya
Peneliti menegaskan bahwa hiu tidak bisa dimakan oleh orang-orang di Bahamas.
"Memahami bagaimana hiu dipengaruhi oleh manusia sangat penting sebagai upaya konservasi berkelanjutan dari spesies penting secara ekologis dan ekonomis ini," kata Dr Oliver Shipley, penulis utama studi ini.
Rekan peneliti BTW dan peneliti postdoctoral di University of New Mexico mengatakan bahwa kelimpahan hiu relatif stabil dan sehat di Bahama, berkat perlindungan jangka panjang yang efektif.
"Jika level (logam berat) di Bahamas tinggi, bayangkan seperti apa hiu di bagian lain dunia di mana keberlanjutan dan pelestarian lingkungan tidak menjadi prioritas," kata peneliti.
Baca juga: Mengejutkan, Peneliti Temukan Spesies Aneh Hiu Tanpa Kulit dan Ompong
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.