Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Covid-19 pada Kekebalan Tubuh, Makin Tua Makin Lemah

Kompas.com - 08/01/2021, 07:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Tapi Shen-Orr dan timnya, yang bekerja sama dengan Stanford University di As, telah berhasil menciptakan metode untuk mendapatkan informasi usia sistem kekebalan tubuh kita, yang sangat penting untuk pengobatan yang berhasil.

"Dengan menganalisis komposisi 18 jenis sel dari sistem kekebalan tubuh dan gen di sampel darah, kami bisa memperkirakan kapan proses penuaan sistem kekebalan seseorang dimulai," jelas Shen-Orr.

Beragamnya kecepatan proses penuaan sistem kekebalan juga berkaitan dengan gender.

"Meski kedua gender mengalami penuaan, beberapa parameter berbeda dialami pria dan perempuan karena efek tertentu dari hormon seks," kata Montecino.

Ia mengatakan bahwa dalam perempuan, menopause meratakan efek perlindungan dari estrogen - hormon yang diketahui memiliki efek menguntungkan pada sistem kekebalan perempuan.

Menjaga tubuh tetap aktif

Kabar baiknya, seperti yang kami sebut pada awal artikel ini, bahwa penuaan sistem kekebalan bisa diperlambat.

Kuncinya adalah menjaga fisik agar tetap aktif

"Sekarang, duduk untuk waktu yang lama bagi tubuh adalah seperti merokok," kata Janet Lord.

"Dalam penelitian dengan orang-orang yang aktif sepanjang hidup mereka hingga usia tua - seperti pengendara sepeda berusia 80 tahun dan terus mengayuh sepedanya sejauh 100-150 km dalam sepekan - hasilnya luar biasa."

"Mereka memiliki banyak sel T dan timus tidak menyusut," tambahnya.

"Dalam penelitian lain yang memantau jumlah langkah setiap hari, mereka menemukan bahwa jika menempuh 10.000 langkah, neutrofil Anda terlihat seperti neutrofil berusia 20 tahun."

"Saya pikir angka ini adalah inovasi dari orang-orang yang menjual perangkat untuk mengukurnya, tetapi ketika kami melakukan penelitian saya sangat terkejut," aku Lord.

Itu semua tergantung pada tingkat kebugaran individu, tetapi para ahli mengatakan bahwa melakukan latihan sederhana seperti berdiri berjinjit, menaiki tangga, dan mengangkat sedikit beban dengan lengan sudah merupakan awal yang baik.

"Lakukan saja sesuatu. Apa pun yang dapat Anda lakukan akan membantu," kata Lord.

Faktor lain yang dapat membantu dalam hal ini adalah pola makan yang bervariasi, kaya serat, dengan makanan fermentasi dan sedikit daging merah untuk menjaga kesehatan mikrobiota usus (bidang penelitian yang masih dalam tahap awal), dan tidur yang optimal selama enam setengah atau tujuh jam setiap malam.

Baca juga: Setahun Pandemi Virus Corona, Bagaimana Sistem Kekebalan Kita Melawan?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com