KOMPAS.com - Kucing liar ternyata menjadi ancaman bagi keberadaan satwa liar di Australia. Hal tersebut terungkap dari penelitian yang dilakukan oleh University of Tasmania.
Temuan yang dipublikasikan dalam Proceedings of the Royal Society B ini dilakukan dengan membandingkan perilaku kucing liar di Tasmania dengan predator endemik quoll ekor berbintik.
Seperti dikutip dari Phys, Kamis (7/1/2021) kucing domestik diperkenalkan di Australia pada akhir abad ke-18.
Tak selang lama, populasi kucing liar meledak dan mengakibatkan ancaman yang meluas terhadap satwa liar di seluruh Australia.
Baca juga: Serba-serbi Hewan: Kenapa Kucing Suka Menunjukkan Pantat?
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan, bahwa kucing liar telah membunuh miliaran hewan setiap tahun dan menyebabkan banyak spesies punah.
Namun dalam studi baru ini, peneliti ingin lebih memahami mengapa kucing liar menjadi ancaman bagi satwa liar.
Peneliti lantas membandingkan kebiasaan berburu dan makan kucing liar dengan quoll ekor berbintik, marsupial karnivora yang penampilannya mirip dengan Tasmanian devil.
Quoll ekor berbintik diketahui juga memangsa jenis satwa liar yang sama seperti kucing liar, seperti mamalia kecil, reptil, dan burung. Tetapi mereka tak mengancam keberadaan satwa liar asli.
Baca juga: Begini Caranya Lebih Dekat dengan Kucing, Studi Jelaskan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.