Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jenis Vaksin Kucing dan Penyakit yang Sering Dialami Si Pus

Kompas.com - 07/07/2020, 12:29 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Semua jenis kucing wajib divaksin, baik kucing rumahan maupun kucing yang tinggal dalam populasi besar seperti tempat penampungan hewan

Vaksin kucing berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah terinfeksi suatu agen patogen.

Vaksin untuk kucing ditujukan untuk melawan virus pembawa penyakit dan ada juga vaksin untuk mencegah penyakit akibat infeksi bakteri tertentu.

Jika pada manusia, satu vaksin biasanya bertujuan untuk melawan satu jenis penyakit, pada kucing berbeda.

Baca juga: Semua Jenis Kucing Wajib Divaksin, Ini Alasannya

"Saat ini kebanyakan vaksin untuk kucing yang beredar di Indonesia adalah satu injeksi vaksin untuk imunisasi berbagai penyakit sekaligus. Jadi satu kali suntik berisi beberapa penyakit," ujar dokter hewan Yeremia Yobelanno Sitompul, M.Sc, dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Undana, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sekaligus praktisi hewan kesayangan dan eksotik saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/7/2020).

Namun yang jelas, kata Yeremia, ada yang disebut vaksin utama (core vaccine) dan vaksin tambahan (non-core vaccine).

"Vaksin utama (core vaccine) itu untuk penyakit-penyakit yang penyebarannya cepat, mematikan, hingga bersifat zoonosis atau manusia dapat tertular" ungkapnya.

Beberapa penyakit mematikan yang umum dialami kucing dan memerlukan core vaccine antara lain calici atau feline calicivirus, feline herpesvirus, feline panleukopenia virus, dan rabies.

Berikut penjelasan lengkap untuk masing-masing penyakit mematikan yang umum menyerang si pus:

1. Calici atau feline calicivirus

Feline calicivirus merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan atas dan mulut.

Penyakit ini disebabkan oleh virus dari famili caliciviridae. Calici merupakan salah satu jenis flu kucing yang paling sering menyerang kucing selain feline herpesvirus (FHV).

Feline calicivirus dapat masuk ke tubuh melalui mata, hidung, dan mulut ketika si pus tidak sengaja menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus.

Pekerja melakukan perawatan terhadap kucing peliharaan di Kopi Cat Cafe by Groovy, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (15/5/2020). Menanggapi imbauan pemerintah untuk melakukan jaga jarak sosial, kafe hewan Kopi Cat Cafe by Groovy tutup sementara.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pekerja melakukan perawatan terhadap kucing peliharaan di Kopi Cat Cafe by Groovy, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (15/5/2020). Menanggapi imbauan pemerintah untuk melakukan jaga jarak sosial, kafe hewan Kopi Cat Cafe by Groovy tutup sementara.

Penularan pun relatif sangat cepat, dengan masa inkubasi 2-4 hari.

Saat virus calici masuk ke dalam tubuh, selanjutnya virus akan memperbanyak diri pada sel epitel di saluran pernapasan, konjungtiva (lapisan tipis di area mata), lidah, dan paru-paru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com