Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Covid-19 pada Kekebalan Tubuh, Makin Tua Makin Lemah

Kompas.com - 08/01/2021, 07:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

"Seiring bertambahnya usia, Anda akan menghasilkan lebih sedikit limfosit. Namun Anda memerlukannya (limfosit) untuk memerangi infeksi baru seperti SARS-CoV-2," tambahnya.

"Dan bahkan (sistem imun) yang tubuh Anda ciptakan di masa lalu untuk melawan infeksi lain juga tidak bekerja dengan baik (seiring bertambahnya usia)."

Artinya, penuaan menyebabkan penurunan semua fungsi sistem kekebalan.

Respons bawaan menghasilkan sedikit lebih banyak sel tetapi ini tidak bekerja dengan baik, dan respon adaptif menghasilkan lebih sedikit limfosit B (yang dibuat di sumsum tulang dan bertanggung jawab untuk memproduksi antibodi) dan lebih sedikit limfosit T (yang diproduksi di kelenjar timus dan mengidentifikasi dan membunuh patogen atau sel yang terinfeksi).

Penurunan limfosit T disebabkan kelenjar timus mulai menyusut saat kita mencapai usia 20 tahun. Itu kian mengecil dan mengecil ketika Anda mencapai usia 65 tahun atau 70 tahun, hanya 3 persen dari [kelenjar] itu (ada di tubuh kita)," jelas Lord.

Hilangnya sel yang menyimpan memori patogen menyebabkan kita tidak hanya kehilangan kemampuan untuk merespons infeksi, tetapi juga vaksin yang mencegahnya seiring bertambahnya usia.

"Dalam kasus vaksin flu 40 persen orang dewasa berusia 65 tahun ke atas tidak memberikan respons terhadap vaksin tersebut," papar Shai Shen-Orr, seorang pakar dari Israel.

Masalah lainnya adalah menua menyebabkan lebih banyak peradangan dalam darah dan jaringan, sesuatu yang oleh para ilmuwan disebut sebagai inflammaging (kombinasi dari kata-kata peradangan dan penuaan).

"Selain tidak bekerja secara maksimal, sel-sel sistem kekebalan cenderung menyebabkan peradangan yang menyebabkan berbagai penyakit," jelas Prof Lord.

"Semua perubahan yang terjadi seiring bertambahnya usia ini mempersulit kita untuk pulih dari infeksi atau cedera", kata Encarnacion Montecino, seorang peneliti di Universitas California (UCLA), kepada BBC.

Ia mengatakan bahwa beberapa dari infeksi tersebut bisa menjadi kronis.

"Infeksi yang bisa dikontrol seperi herpes zoster, atau tuberculosis bisa muncul kembali. Ini meningkatkan kerentanan terhadap patogen baru dan timbulnya kanker."
Ini bukan tentang usia semata

Kendati kita semua menderita penurunan sistem kekebalan dapat diramalkan seiring berlalunya waktu, yang sangat bervariasi adalah kapan setiap individu mengalaminya.

Proses penurunan fungsi sistem kekebalan ini dipengaruhi oleh genetik, dan sebagian besar gaya hidup.

Hingga baru-baru ini, menentukan usia sistem kekebalan kita adalah hal yang tidak mungkin.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com