Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Syur Gisel 19 Detik, Kenapa Orang Tertarik Menonton Video Porno?

Kompas.com - 30/12/2020, 20:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

"Bicara mengenai ketertarikan lebih untuk melihat video syur, hal ini ada kaitannya secara alamiah atas kebutuhan biologis dasar manusia," jelas Hening.

Hening berkata, orang yang cenderung lebih intens melihat video syur, sebenarnya memiliki ketidakseimbangan dalam dirinya untuk mengendalikan sekaligus mengontrol diri.

"Bila terjadi sampai ke arah kecanduan seksual, hal tersebut sangat erat kaitannya dengan fungsi otak tengahnya," kata dia.

Dampak negatif menonton video porno

Untuk diketahui, melihat video syur akan membuat otak tengah mengeluarkan hormon dopamin yaitu hormon yang memicu rasa senang.

Baca juga: Kebun Binatang di Australia Suguhi Panda Video Porno, Untuk Apa?

 

Namun, Hening menegaskan, ada dampak negatif yang bisa terjadi pada seseorang jika terus menerus menonton video porno, bisa mengakibatkan beberapa hal berikut.

  • Fungsi berpikir yang tidak fokus
  • Kurang konsentrasi dalam berpikir
  • Menurunkan kinerja
  • Menurunkan semangat belajar
  • Menarik diri dari lingkungan sosial
  • Antisosial 

"Hal lain yang dikhawatirkan adalah menstimulus pelecehan seksual, kekerasan seksual, phedopilia dan lain-lain," tuturnya.

Hening mengingatkan, untuk menanggapi persoalan ini membutuhkan solusi kerjasama antara pemerintah, sekolah, masyarakat dan keluarga inti.

Sebab, sebenarnya orang-orang dengan kecanduan seksual dengan menonton video porno bisa disembuhkan dengan terapi khusus, dan diharapkan berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com