"Bicara mengenai ketertarikan lebih untuk melihat video syur, hal ini ada kaitannya secara alamiah atas kebutuhan biologis dasar manusia," jelas Hening.
Hening berkata, orang yang cenderung lebih intens melihat video syur, sebenarnya memiliki ketidakseimbangan dalam dirinya untuk mengendalikan sekaligus mengontrol diri.
"Bila terjadi sampai ke arah kecanduan seksual, hal tersebut sangat erat kaitannya dengan fungsi otak tengahnya," kata dia.
Untuk diketahui, melihat video syur akan membuat otak tengah mengeluarkan hormon dopamin yaitu hormon yang memicu rasa senang.
Baca juga: Kebun Binatang di Australia Suguhi Panda Video Porno, Untuk Apa?
Namun, Hening menegaskan, ada dampak negatif yang bisa terjadi pada seseorang jika terus menerus menonton video porno, bisa mengakibatkan beberapa hal berikut.
"Hal lain yang dikhawatirkan adalah menstimulus pelecehan seksual, kekerasan seksual, phedopilia dan lain-lain," tuturnya.
Hening mengingatkan, untuk menanggapi persoalan ini membutuhkan solusi kerjasama antara pemerintah, sekolah, masyarakat dan keluarga inti.
Sebab, sebenarnya orang-orang dengan kecanduan seksual dengan menonton video porno bisa disembuhkan dengan terapi khusus, dan diharapkan berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.