KOMPAS.com - Saat Anda menyeduh secangkir teh panas, biasanya Anda menambahkan madu atau gula sebagai pemanis.
Meskipun keduanya dapat menambah rasa manis pada minuman dan makanan, manfaat nutrisinya bervariasi.
Madu dan gula keduanya adalah karbohidrat yang utamanya terdiri dari glukosa dan fruktosa. Mereka digunakan sebagai bahan dalam banyak makanan dan resep kemasan.
Dilansir Healthline, baik madu dan gula dapat memicu kenaikan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Reputasi madu untuk menjadi lebih sehat mungkin ada dasarnya, tetapi madu bukan makanan kesehatan.
Jadi mana yang lebih sehat antara madu dan gula?
Baca juga: Susu Almond Vs Susu Kedelai: Mana yang Lebih Baik?
Lebah menggunakan nektar yang mereka kumpulkan dari bunga untuk membuat madu.
Zat kental ini biasanya dikonsumsi dalam bentuk cair dan warnanya bervariasi dari kuning pucat hingga coklat tua.
Madu terdiri dari air dan dua jenis gula, yakni fruktosa dan glukosa. Selain itu, madu juga mengandung:
Banyak antioksidan yang ditemukan dalam madu diklasifikasikan sebagai flavonoid.
Flavonoid memiliki sifat anti-inflamasi, yang mungkin memberikan beberapa manfaat kesehatan.
Komposisi nutrisi madu yang tepat bervariasi berdasarkan asalnya. Ada lebih dari 300 jenis madu, termasuk:
Setiap jenis madu memiliki warna dan rasa yang berbeda. Misalnya, madu soba adalah madu gelap yang terkenal karena rasanya yang malt. Madu Fireweed adalah varietas ringan yang warnanya hampir tembus cahaya dan memiliki rasa seperti teh.
Apa pun jenis yang Anda sukai, madu apa pun dapat meningkatkan kadar gula darah.
Apa manfaat madu?