Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Hidup Berubah Setelah Vaksin Covid-19 Tersedia?

Kompas.com - 20/12/2020, 13:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Di penghujung tahun 2020 ini, harapan bagi dunia muncul berkat temuan kandidat vaksin yang teruji keefektifan dan keamanannya.

Sebut saja kandidat vaksin dari Pfizer-BioNTech, Moderna, dan Oxford-AstraZeneca.

Sejumlah negara pun telah memberi izin penggunaan darurat (EUA) untuk pemakaian vaksin Covid-19.

Misalnya Inggris mengesahkan EUA untuk vaksin Pfizer-BioNTech pada Rabu (2/12/2020).

Kemudian Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Rabu (2/12/2020), memerintahkan vaksinasi berskala besar dengan menggunakan vaksin buatan Rusia, yakni Sputnik V.

Baca juga: Ini Perkembangan Vaksin Covid-19 Sinovac dan Potensi Vaksin Lainnya

Terbaru, AS kemarin Jumat (18/12/2020) mengesahkan EUA untuk vaksin Pfizer-BioNTech.

Seiring waktu, kebijakan ini tentu akan diikuti oleh negara-negara lain.

Namun yang kemudian menjadi pertanyaan, saat vaksin mulai disuntikkan apa artinya akan segera meredam pandemi dan mengubah hidup?

Mengingat angka infeksi Covid-19 yang tinggi dan masih terus bertambah, para ahli mengatakan bahwa kita masih harus menghadapi jalan panjang untuk memerangi virus corona SARS-CoV-2.

Mereka mengatakan, akan butuh waktu lama agar vaksin memiliki efek yang jelas.

Dilansir Healthline, Sabtu (19/12/2020), para ahli juga mengatakan agar orang-orang tetap harus melakukan pembatasan untuk beberapa waktu demi mengurangi penularan Covid-19.

Tidak ada perubahan yang terlihat dalam waktu dekat

Timothy Brewer, profesor kedokteran di divisi penyakit menular Davis Geffen School of Medicine di UCLA dan seorang profesor epidemiologi di UCLA Fielding School of Public Health mengatakan, penting bagi kita semua untuk menyadari bahwa pembuatan vaksin juga perlu waktu dan permintaannya tinggi. Oleh sebab itu, tidak akan ada perubahan langsung di masyarakat.

Kehidupan sehari-hari telah berubah total selama pandemi.

Vaksin tidak akan membuat kita kembali ke kehidupan "normal" seperti dulu dalam waktu dekat.

Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19.DPA/ILIYA PITALEV via DW INDONESIA Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19.

Brewer mengatakan kepada Healthline bahwa vaksinasi diprioritaskan untuk petugas kesehatan di garda depan dan lansia yang berisiko tinggi.

"Mengingat butuh waktu cukup lama untuk menangani mereka yang paling membutuhkan, kami tidak melihat perubahan nyata dalam waktu dekat. Dan tidak ada vaksin yang cukup memberi dampak berarti dengan segera," katanya.

Dr. Dan Culver, seorang ahli paru di Klinik Cleveland juga tidak dapat memprediksi kapan perubahan akan terjadi.

Senada dengan Brewer, Culver berkata bahwa butuh waktu lama bagi vaksin untuk secara efektif mengubah arah pandemi.

Di luar poin Brewer tentang mendistribusikan sebanyak mungkin dosis vaksin kepada sebanyak mungkin orang, Culver mengatakan bahwa kita juga harus mempertimbangkan tekanan yang dialami sistem perawatan kesehatan saat ini.

"Apa yang terjadi bulan ini dalam hal pengendalian penularan virus akan berdampak pada sistem perawatan kesehatan hingga Februari," katanya.

Mengingat jumlah kasus saat ini terus meningkat, kita harus bersiap untuk tingkat infeksi yang tinggi bertepatan dengan pelepasan vaksin secara bertahap.

Seperti kebanyakan inokulasi lainnya, vaksin Covid-19 memerlukan dua dosis, dipisahkan sekitar 3 hingga 4 minggu.

Brewer dan Culver mengatakan ini adalah standar untuk kebanyakan jenis vaksin lainnya.

Ilustrasi vaksinasi lansia, vaksin untuk lansiaSHUTTERSTOCK/Bojan Milinkov Ilustrasi vaksinasi lansia, vaksin untuk lansia

Jika sudah vaksin apa langsung terlindungi dari virus?

Brewer dan Culver mengatakan masih belum ada data tentang bagaimana vaksin akan bekerja. Baik itu vaksin Pfizer-BioNTech, Moderna, dan Oxford-AstraZeneca.

Brewer berkata belum ada data yang bagus tentang apakah vaksin ini mencegah penularan.

"Ada kemungkinan Anda terlindungi dari sakit, tapi mungkin tidak mencegah Anda terinfeksi dan menularkan infeksi ke orang yang belum divaksinasi," katanya.

Culver menekankan, ini berarti protokol pencegahan virus 3M (menjaga jarak minimal satu meter, memakai masker, dan mencuci tangan) harus tetap dilakukan.

Kendati vaksin tidak memberi perubahan yang cepat, tapi Culver dan Brewer mengatakan bahwa ini akan menekan angka kematian dan jumlah kasus infeksi.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Tersedia, Ini Strategi Vaksinasi Menuju Herd Immunity

Tak akan kembali ke kehidupan normal masa lalu

Dalam banyak hal, tidak ada lagi kehidupan normal seperti masa lalu.

"Akan ada new normal," kata Brewer.

Dia berkata, dua tahun lalu mungkin kita akan dihampiri jika menggunakan masker di bank atau swalayan.

"Sekarang saya mendung, akan ada lebih banyak orang memakai masker dalam keadaan apapun dan di manapun," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com