Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2020, 19:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ahli mengingatkan, agar pasien dengan diabetes melitus (DM) rutin melakukan pemeriksaan mata, demi menghindari risiko kebutaan akibat diabetes.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia, dr M Sidik SpM(K).

Sidik mengatakan, lebih dari 60 persen pasien diabetes melitus memiliki gangguan penglihatan yang disebabkan oleh berbagai kelainan seperti katarak, refraksi, glaukoma, diabetik retinopati (DR) dan lain-lain.

Baca juga: Kasus Terus Meningkat, Kenali 4 Jenis Diabetes dan Pencegahannya

Sayangnya, bayak pasien yang tidak mengetahui potensi risiko gangguan penglihan akibat diabetes mellitus, sehingga banyak pasien tidak memeriksakan matanya, karena merasa belum memiliki keluhan atau gejala pada matanya.

Selain itu, kata dia, ada pula pasien diabetes mellitus yang tidak memeriksakan kondisi matanya, karena waktunya habis untuk berobat komplikasi diabetes melitus lainnya.

"Gangguan penglihatan dan kebutaan, akan menurunkan kualitas hidup pasien. Selain itu juga menjadi beban keluarga, masyarakat, dan juga pemerintah," kata Sidik dalam diskusi daring bertajuk Program Kampanye dan Bahaya Penyakit Retinopati Diabetik, Jumat (11/12/2020).

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya 2,2 miliar orang secara global memiliki gangguan penglihatan atau kebutaan.

Sekitar 1 miliar orang diantaranya memiliki gangguan penglihatan yang sebenarnya bisa dicegah atau belum ditangani, dan 3 juta orang memiliki gangguan penglihatan atau buta akibat Retinopati Diabetik.

Untuk diketahui, diabetik retinopati adalah 3 besar komplikasi diabetes terbanyak dan penyebab kebutaan global ke-5 terbesar saat ini, yang menyebabkan 4,5 juta orang menjadi buta atau tunanetra pada tahun 2010.

Serta, fakta lainnya menyebutkan, 1 dari 3 orang dengan diabetes mellitus dapat mengalami komplikasi diabetik retinopati.

Bahkan, 1 dari 10 pasien diabetik retinopati ini memiliki tingkat yang mengancam penglihatan, meski pada tahap awal tidak menunjukkan gejala apapun.

Baca juga: Mengapa Penderita Diabetes Tak Boleh Minum Jus Buah? Ini Alasannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com