Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Alasan Pasien Kanker bisa Lakukan Pengobatan di Indonesia

Kompas.com - 16/12/2020, 17:32 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Di berbagai kesempatan, para dokter ahli selalu mengingatkan bahwa negara Indonesia saat ini sudah lebih daripada mampu untuk membantu diagnosis maupun pengobatan atau terapi pasien dengan penyakit-penyakit kronik, salah satunya kanker.

Hal ini disampaikan, berkaitan dengan masih banyaknya pasien kanker memilih berobat jauh dari keluarga dengan berbagai alasan.

Di antaranya karena ketepatan diagnosis, kurangnya mutu pelayanan dan pengawasan kesehatan di Indonesia, serta beberapa jenis kanker memang belum sepenuhnya dapat dideteksi dan ditangani dengan fasilitas yang ada di Indonesia.

Berdasarkan data yang diterbitkan oleh CIMB Research ASEAN Institute, pada tahun 2015, lebih dari 600.000 masyarakat Indonesia dengan penyakit kritikal seperti kanker maupun jantung, lebih memilih berobat ke luar negeri setiap tahunnya, dengan tujuan utama Malaysia dan Singapura.

Baca juga: Selama Pandemi Covid-19 di Asia, Kunjungan Pasien Kanker ke Layanan Kesehatan Menurun

 

Di mana kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi, telah membuat adanya pembatasan oleh banyak negara terhadap kunjungan untuk kesehatan (medical tourism).

Sehingga, bagi Anda sebagai pasien atau yang memiliki sanak-keluarga dengan riwayat penyakit kronik seperti kanker, perlu mengetahu 2 alasan utama untuk dapat berobat di negeri sendiri.

1. RS di Indonesia juga mampu

Ketua Umum Pengurus Pusat Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof Dr dr Aru Sudoyo SpPD KHOM mengatakan selama masa pandemi global Covid-19, banyak pasien Indonesia yang biasanya berobat ke luar negeri tidak dapat melakukan perjalanan ke luar negeri dan mengharuskan mereka untuk berobat di dalam negeri.

"Hal ini menyadarkan sebagian dari mereka bahwa rumah sakit di Indonesia juga mampu untuk menangani pengobatan kanker dengan baik, sehingga pada akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pengobatan seterusnya di Indonesia," kata Aru dalam virtual edukasi Johnson & Johnson Indonesia bertajuk Ayo Berobat Kanker di Negeri Sendiri, Minggu (13/12/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com