Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menjemur Bayi yang Benar agar Kulitnya Tidak Iritasi dan Terbakar Matahari

Kompas.com - 16/12/2020, 12:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Dibandingkan orang dewasa, kulit bayi lebih mudah mengalami iritasi dan terbakar matahari.

Hal ini karena kulit bayi memiliki perbedaan anatomi dan fungsi dari orang dewasa, seperti lapisan kulit mati yang lebih tipis dan pigmen melanin yang lebih sedikit.

Akan tetapi, di saat yang sama bayi juga membutuhkan vitamin D untuk menyerap kalsium dan fosfor yang dibutuhkan oleh pertumbuhan tulangnya, dan 80 persen sumber vitamin D gratis adalah sinar matahari.

Lantas timbul pertanyaan, bagaimana cara menjemur bayi yang benar agar kulitnya tidak iritasi atau terbakar matahari?

Baca juga: Kulit Bayi Mudah Iritasi, Bagaimana Cara Memandikannya yang Benar?

Dokter Susie Rendra, Sp.KK, FINDSV – dokter spesialis kulit dan kelamin yang berpraktik di RS Pondok Indah – Puri Indah membagikan beberapa tips dalam webinar "Menjaga Kesehatan Kulit Bayi dan Anak", Jumat (11/12/2020).

Pertama, bayi tidak perlu telanjang untuk berjemur. Anda bisa menjemur bayi hanya dengan lengan, tungkai atau punggung yang terpajan.

Dokter Susie mencontohkan bahwa bayi bisa dijemur hanya dengan memakai kaus kutang atau singlet dan celana pendek.

Kedua, Batasi frekuensi berjemur menjadi 2-3 kali dalam seminggu, karena itu saja sudah mencukupi kebutuhan vitamin D bayi.

Ketiga, lama pajanan sebaiknya hanya 5-30 menit dan tergantung dari warna kulit bayi.

Baca juga: Perdebatan Waktu Berjemur Paling Sehat, Ini Penelitian di Indonesia

"Semakin terang warna kulit, semakin pendek (waktu berjemur) yang dibutuhkan," ujar dr Susie.

Namun, aturan terbaik adalah mengingat riwayat durasi berjemursebelumnya agar bayi tidak terbakar matahari.

Keempat, gunakan smart phone Anda untuk mengecek UV index terlebih dahulu sebelum menjemur bayi. Index yang aman adalah antara 4-6.

Bila bayi ternyata memiliki kulit sensitif terhadap panas dan keringat sehingga tidak bisa berjemur, maka solusinya ada dua, yaitu:

1. Mengonsumsi lebih banyak makanan sumber vitamin D, seperti ikan yang berlemak (salmon atau sarden), daging merah, hati, kuning telur dan makanan yang telah difortifikasi dengan vitamin D.

2. Mengonsumsi suplemen vitamin D3 atau cod liver oil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com