Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Memasak dengan Kayu Bakar bisa Sebabkan Kerusakan Paru-paru

Kompas.com - 27/11/2020, 18:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Misalnya mereka memperoleh satu pemindaian saat orang tersebut menghirup dan pemindaian lainnya setelah mereka menghembuskan napas. Kemudian peneliti mengukur perbedaan antara gambar untuk melihat bagaimana fungsi paru-paru.

Berdasarkan analisis tersebut, mereka yang memasak dengan biomassa kayu terpapar polutan dan endotoksin bakteri dengan konsentrasi lebih tinggi dibandingkan yang menggunakan gas minyak cair.

Peneliti juga mengungkapkan mereka yang menggunakan biomassa kayu, memiliki tingkat air trapping yang jauh lebih tinggi di paru-paru.

Air trapping adalah kondisi terperangkapnya udara di dalam organ pernapasan yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru.

"Air trapping terjadi saat pertukaran udara di bagian paru-paru tidak terjadi secara efektif, jadi saat Anda menghirup udara, Anda tidak mendapatkan cukup oksigen ke wilayah itu dan menghilangkan karbondioksida," kata Dr. Kizhakke Puliyakote.

Baca juga: Paru-paru Mini Bantu Ilmuwan Pelajari Virus SARS-CoV-2 sampai Uji Obat Covid-19

 

Bagian di dalam paru-paru pada akhirnya yang mengalami air trapping akan menganggu pertukaran gas atau sirkulasi udara antara oksigen dan karbondioksida di dalam organ paru.

Para peneliti menemukan subset yang lebih kecil dari pengguna biomassa yang memiliki tingkat air trapping yang sangat tinggi dan mekanisme jaringan yang abnormal.

Pada sekitar sepertiga kelompok, lebih dari 50 persen udara yang mereka hirup terperangkap di paru-paru mereka.

"Peningkatan sensitivitas dalam subkelompok juga terlihat dalam studi lain pada perokok tembakau, dan mungkin ada dasar genetik yang membuat beberapa individu lebih rentan terhadap lingkungan mereka," jelas Dr. Kizhakke Puliyakote.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com