Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metode Tes Cepat Covid-19 Ini Diklaim Akhiri Pandemi dalam 6 Minggu, Kok Bisa?

Kompas.com - 23/11/2020, 16:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Daniel Larremore, profesor ilmu komputer di CU Boulder dan penulis utama studi ini mengatakan gambaran dalam studi ini, jika menyangkut kesehatan masyarakat.

Menurutnya, lebih baik melakukan tes yang kurang sensitif dengan hasil hari ini, daripada tes yang lebih sensitif dengan hasil besok.

"Daripada menyuruh semua orang untuk tinggal di rumah sehingga Anda dapat yakin bahwa satu orang yang sakit tidak menyebarkannya, kami hanya dapat memberi perintah kepada orang-orang yang menular untuk tinggal di rumah sehingga semua orang dapat menjalani hidup mereka," jelas Larremore.

Baca juga: Deteksi Kilat Corona, Swab Antigen Lebih Akurat Dibanding Rapid Test

 

Berdasarkan pemodelan matematis, dalam studi ini, pengujian cepat pada tiga perempat populasi suatu kota setiap 3 hari, sedikitnya dapat mendeteksi 88 persen orang yang terinfeksi dari populasi tersebut.

"Cukup untuk mendorong epidemi (pandemi virus corona) ini menuju kepunahan dalam waktu enam minggu," kata Larremore.

"Tes cepat Covid-19 ini adalah tes penularan. Tes ini sangat efektif untuk mendeteksi Covid-19 ketika orang menular (pembawa virus corona)," imbuh Michael Mina, profesor epidemiologi di Harvard dan rekan penulis studi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com