Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Kebanyakan Makan Telur, Bisa Picu Diabetes, Kok Bisa?

Kompas.com - 17/11/2020, 09:04 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com- Telur yang dimasak baik dengan cara digoreng biasa, orak-arik maupun direbus, adalah sarapan paling populer di seluruh dunia.

Namun, ternyata terlalu banyak makan telur ternyata juga tidak baik untuk kesehatan. Sebuah studi mengungkap konsumsi telur juga bisa berisiko memicu diabetes.

Seperti dilansir dari Science Daily, Selasa (17/11/2020), studi baru yang dilakukan para peneliti di University of South Australia menunjukkan bahwa konsumsi telur yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes.

Penelitian yang bekerja sama dengan China Medical University dan Qatar University ini merupakan studi longitudinal yang dilakukan dari tahun 1991 hingga 2009.

Studi tersebut adalah yang pertama kalinya menilai bahwa konsumsi telur pada sejumlah besar sampel dari para orang dewasa di China.

Baca juga: Apa Pemanis Pengganti Gula yang Aman untuk Penderita Diabetes?

 

Dalam penelitian yang telah dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition ini menemukan bahwa orang yang rutin mengonsumsi satu atau lebih telur per hari, yakni setara 50 gram, telah meningkatkan risiko diabetes hingga 60 persen.

Prevalensi diabetes di China saat ini melebihi 11 persen, di atas rata-rata global yakni 8,5 persen. Oleh sebab itu, diabetes telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius.

Penyakit ini juga memberi dampak ekonomi yang signifikan, yakni terhitung 10 persen dari pengeluaran kesehatan global. Di China, biaya terkait diabetes telah melebihi 109 miliar dollar Amerika.

Ahli epidemiologi dan kesehatan masyarakat, Dr Ming Li dari UniSA mengatakan meningkatnya diabetes adalah kekhawatiran yang berkembang.

Baca juga: Mengapa Penderita Diabetes Tak Boleh Minum Jus Buah? Ini Alasannya

Terutama di China, di mana perubahan pola makan tradisional China berdampak pada kesehatan.

"Diet adalah faktor yang diketahui dan dapat dimodifikasi yang berkontribusi pada munculnya diabetes tipe 2. Jadi penting memahami berbagai faktor makanan yang mungkin memengaruhi peningkatan prevalensi penyakit tersebut," jelas Dr Li.

Hubungan makan telur dan diabetes

Dr Li menambahkan selama beberapa dekade terakhir, China telah mengalami transisi nutrisi yang substansial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com