Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misi Bersejarah NASA, SpaceX Sukses Luncurkan 4 Astronot Ke Orbit

Kompas.com - 16/11/2020, 13:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Empat astronot berhasil diluncurkan SpaceX Crew Dragon ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Minggu (15/11/20020).

Dilansir Science Alert, Senin (16/11/2020), peluncuran ini adalah misi pertama dari banyak misi yang sudah direncanakan AS.

Tiga orang Amerika yakni Michael Hopkins, Victor Glover, dan Shannon Walker bersama seorang warga Jepang, Soichi Noguchi, meluncur pada Senin (16/11/2020) pukul 00.27 UTC (7.27 WIB) dari Kennedy Space Center di Florida.

Momen ini sekaligus mengakhiri hampir satu dekade ketergantungan dunia internasional pada roket Soyuz Rusia untuk perjalanan ke ISS.

Baca juga: Astronot NASA Ungkap Pengalamannya Tunggangi Crew Dragon SpaceX

Presiden terpilih AS Joe Biden memuji peluncuran tersebut di Twitter.

"Peluncuran ini bukti kekuatan sains dan apa yang dapat kami capai dengan memanfaatkan inovasi, kecerdikan, dan tekad kami," sedangkan Presiden Donald Trump menyebutnya "hebat".

Wakil Presiden Mike Pence, yang menghadiri peluncuran bersama istrinya Karen, menyebutnya sebagai "era baru dalam penjelajahan ruang angkasa manusia di Amerika."

Mike Pence dan istri bergabung dengan administrator NASA Jim Bridenstine dan istrinya Michelle untuk menyaksikan peluncuran, dan bertepuk tangan saat roket lepas landas.

Kapsul tersebut berhasil dipisahkan dari tahap kedua roket dan, menurut anggota tim SpaceX yang berbicara melalui radio, telah mencapai penyisipan orbit nominal.

Artinya, kapsul saat ini berada di jalur yang benar untuk mencapai ISS.

Awak akan berlabuh di ISS pada Selasa (17/11/2020) sekitar pukul 11.00 WIB.

 

Empat astronot ini akan bergabung dengan dua orang Rusia dan satu orang Amerika di dalam stasiun, dan tinggal selama enam bulan.

Pada bulan Mei, SpaceX menyelesaikan misi demonstrasi yang menunjukkan bahwa mereka dapat membawa astronot ke ISS dan membawa mereka pulang dengan selamat, sebuah perkembangan penting yang memungkinkan AS untuk mulai melakukan perjalanan ke stasiun luar angkasa dengan kekuatannya sendiri.

Peluncuran Crew Dragon awal pekan adalah pesawat ruang angkasa pertama yang disertifikasi oleh NASA setelah Pesawat Ulang-Alik hampir 40 tahun lalu.

Kapsul ini bentuknya mirip dengan pesawat ruang angkasa yang mendahului Space Shuttle, dan kendaraan peluncurannya adalah roket SpaceX Falcon 9 yang dapat digunakan kembali.

Di akhir misinya, Crew Dragon menyebarkan parasut dan kemudian menabrak air, seperti pada era Apollo.

NASA beralih ke SpaceX dan Boeing setelah menutup program Pesawat Ulang-alik pada tahun 2011, yang gagal dalam tujuan utamanya membuat perjalanan luar angkasa terjangkau dan aman.

SpaceX, yang didirikan oleh Elon Musk pada 2002, telah melompati saingannya yang jauh lebih tua, Boeing.

Baca juga: Prestasi Bersejarah, SpaceX Sukses Pulangkan 2 Astronot NASA ke Bumi

Program Boeing gagal setelah uji gagal Starliner tahun lalu.

"Dengan kesuksesan SpaceX, bukan berarti AS akan berhenti berhubungan dengan Rusia," kata Bridenstine.

"Kami ingin melakukan pertukaran kursi di mana astronot Amerika dapat terbang dengan roket Soyuz Rusia dan kosmonot Rusia dapat terbang dengan kendaraan awak komersial," katanya, menjelaskan bahwa hal itu perlu jika salah satu program tidak berfungsi untuk jangka waktu tertentu.

Kenyataannya, hubungan luar angkasa antara AS dan Rusia adalah salah satu dari sedikit titik terang dalam hubungan bilateral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com